Serie A
Faktor Ini Jadi Pendorong Lautaro Martinez Lebih Subur Mencetak Gol Selama di Inter dan Argentina
Striker berusia 23 tahun ini memang sedang dalam masa tersuburnya di musim 2020/21 setelah terlibat dalam 27 gol.
TRIBUNSOLO.COM - Tahun ini merupakan tahun yang indah bagi Lautaro Martinez.
Klubnya, Inter Milan akhirnya berhasil menghentikan dominasi Juventus untuk menjadi juara Serie A.
Selain itu, negaranya, Argentina juga akhirnya juga berhasil meraih trofi Copa America, yang terakhir mereka dapatkan 1993 lalu.
Baca juga: Masa Depan Duet Lautaro Martinez Tak Jelas, Inter Milan Buka Peluang Pulangkan Keita Balde
Baca juga: Banting Setir Chelsea Tak Lagi Incar Harry Kane dan Haaland, Dekati Inter Milan
Striker berusia 23 tahun ini memang sedang dalam masa tersuburnya di musim 2020/21 setelah terlibat dalam 27 gol, meliputi sepuluh gol, dan 17 assists di Serie A. Aksinya bersama sang partner, Romeru Lukaku di lini depan Inter menjadi mimpi buruk para bek lawan.
Martinez didatangkan Inter dari Racing Club pada 4 Juli 2018 lalu. Pada musim perdananya, striker asal Argentina ini hanya mampu mencetak sembilan gol, dan satu assist dalam 35 pertandingan di semua kompetisi.
Perlahan tapi pasti, Martinez mulai beradaptasi dengan sepak bola Italia. Di musim keduanya, dia menorehkan 21 gol dan delapan assist dalam 49 pertandingan lintas kompetisi.
Menurut Martinez, selain faktor teknis, faktor penting lain yang membuat dirinya bisa sangat produktif musim ini adalah mentalnya yang jauh lebih stabil. Itu berkat dirinya rutin melakukan konsultasi dengan ahli psikologi olahraga.
Selain itu juga terdorong dengan statusnya sekarang sebagai seorang ayah, yang secara tak langsung jadi mengubah karakternya.
Martinez memang sempat dikenal bertemperamen tinggi. Musim lalu, dia sempat terlibat adu mulut dengan mantan pelatih Inter Milan, Antonio Conte.
Gara-garanya, Conte menarik keluar Martinez pada menit ke-77 saat Inter melawan AS Roma di Liga Italia, pada Mei 2021. Padahal pada saat itu, Martinez baru masuk ke dalam pertandingan pada menit ke-35 menggantikan Alexis Sanchez.
Selain itu, dengan sifat temperamen tingginya, Martinez mendapatkan enam kartu kuning dalam 48 pertandingan pada musim 2020-2021.
Jumlah kartu yang didapat Martinez pada musim lalu turun dari musim 2019-2020 yang mendapatkan 11 kartu kuning dan satu kartu merah dalam 49 laga. "Saya berada di tahap yang sangat penting dalam karier saya dan tahun ini saya merasakan sesuatu yang belum pernah saya ketahui sebelumnya," kata Martinez dikutip dari Tuttomercato.
"Saya senang dan puas dengan karier saya, semua yang saya lakukan di Inter membantu saya dipanggil di timnas. Saya merasa kondisi fisik saya meningkat, saya telah berlatih dengan hati-hati untuk mencapai performa puncak," tuturnya.
Martinez menekankan pentingnya faktor keluarga hingga dirinya bisa mencapai performa terbaik. "Lebih rumit untuk melatih mentalitas saya. Menjadi seorang ayah membantu saya menyelesaikan banyak hal di luar lapangan. Seorang psikolog juga telah membantu saya untuk mengurangi temperamen saya yang suka protes dan mengumpulkan lebih sedikit kartu kuning pada musim lalu," kata Martinez.
Striker Argentina ini sempat diisukan bakal dilego Inter, untuk mengatasi krisis finansial yang mereka derita. Kontrak Martinez sendiri masih tersisa dua tahun. Namun, macetnya negosiasi perpanjangan karena masalah nominal gaji membuat pihak klub kini siap menjualnya asal mendapatkan dana 90 juta euro (Rp1,5 triliun).