Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

Viral Perbandingan Hasil Rontgen Paru-paru Pasien Covid-19 yang Divaksin dan Tidak, Ini Kata Dokter

Dalam foto-foto itu dijelaskan kondisi paru-paru orang yang sudah mendapat vaksin Sinovac, Astrazeneca, hingga Pfizer.

Editor: Reza Dwi Wijayanti
freepik.com
Ilustrasi rontgen paru-paru. 

TRIBUNSOLO.COM - Foto yang memperlihatkan perbandingan hasil rontgen paru-paru pasien Covid-19 yang sudah vaksin dan yang tidak vaksin viral di media sosial.

Hasil rontgen paru-paru diunggah oleh seorang dokter tang bernama Dr Anne Gabriel-Chan.

Baca juga: Viral Hasil Rontgen Perbedaan Paru-paru Pasien Covid-19 yang Divaksin dan Tidak, Begini Kata Dokter

Baca juga: Viral Aksi Satpam Uji Tes Rapid Air Keran yang Positif Covid-19, Epidemiolog Beri Penjelasan

Hal ini berawal dari Dr Anne Gabriel-Chan yang menampilkan empat foto hasil rontgen, sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari Manila Bulletin, Minggu (25/7/2021).

Dalam foto-foto itu dijelaskan kondisi paru-paru orang yang sudah mendapat vaksin Sinovac, Astrazeneca, hingga Pfizer.

Dr Anne Gabriel-Chan menjelaskan pengalamannya tentang bagaimana vaksin covid-19 yang berbeda menawarkan perlindungan yang sama.

Hal itu dilakukannya untuk mendorong masyarakat agar mau divaksinasi.

Unggahan seorang dokter bernama Dr. Anne Gabriel-Chan menunjukkan hasil rontgen paru-paru orang yang terinfeksi covid-19, yang vaksin dan yang tidak vaksin. (tangkap layar Facebook @Dr. Anne Gabriel-Chan)
Unggahan seorang dokter bernama Dr. Anne Gabriel-Chan menunjukkan hasil rontgen paru-paru orang yang terinfeksi covid-19, yang vaksin dan yang tidak vaksin. (tangkap layar Facebook @Dr. Anne Gabriel-Chan) ((tangkap layar Facebook @Dr. Anne Gabriel-Chan))

Dokter yang bertugas di Rumah Sakit Umum dan Pusat Medis China tersebut menjelaskan tiga di antara foto rontgen yang dibagikannya memiliki kasus ringan hingga tanpa gejala karena sudah divaksinasi lengkap.

Sementara satu pasien yang saat itu tidak divaksinasi mengalami sesak napas dan dirawat di ruang intensif care unit (ICU).

"Pasien ini datang dengan terengah-engah. Dia menderita Covid-19 yang parah, artinya dia memiliki kebutuhan oksigen yang sangat tinggi, perlu dirawat di ICU dan memerlukan prosedur invasif seperti Hemoperfusi," tulis Gabriel-Chan di Facebook.

Dia mengingatkan masyarakat untuk mendapatkan vaksin apa pun yang tersedia.

Hal itu berguna untuk melindungi diri dari penyebaran covid-19 dan rawat inap di rumah sakit. 

Unggahan seorang dokter bernama Dr. Anne Gabriel-Chan menunjukkan hasil rontgen paru-paru orang yang terinfeksi covid-19, yang vaksin dan yang tidak vaksin. (tangkap layar Facebook @Dr. Anne Gabriel-Chan)
Unggahan seorang dokter bernama Dr. Anne Gabriel-Chan menunjukkan hasil rontgen paru-paru orang yang terinfeksi covid-19, yang vaksin dan yang tidak vaksin. (tangkap layar Facebook @Dr. Anne Gabriel-Chan) ((tangkap layar Facebook @Dr. Anne Gabriel-Chan))

"Ya, Anda masih bisa terkena Covid-19 meski sudah divaksinasi lengkap, tetapi sebagian besar mengalami gejala ringan."

"Anda akan lebih terlindungi dan mengurangi kemungkinan menjadi parah atau ditempatkan di ICU. #vaccineswork," kata Gabriel-Chan.

Ia menekankan, tidak ada vaksin yang 'lebih unggul dari yang lain.'

"Ingat, pasien ini memiliki platform dan merek vaksin yang berbeda, tetapi semuanya memiliki gejala ringan hingga hampir tidak ada gejala sama sekali," tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved