Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Olimpiade Tokyo 2020

Kevin Cordon, Lawan Anthony Ginting Raih Perunggu Olimpiade Tokyo 2020 : Pernah Lawan Taufik Hidayat

Perjuangan kontingen Indonesia untuk menambah pundi - pundi medali di Olimpiade Tokyo 2020 masih berlanjut.

Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / AFP
Tunggal putra Guatemala, Kevin Cordon saat melawan tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen dalam Semifinal Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, 1 Agustus 2021. (Lintao Zhang/Getty ImagesAFP). 

Sebelumnya, pasangan ganda putri Badminton Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil meraih medali emas pada Olimpiade Tokyo.

Greysia Pollii/Apriyani Rahayu mendapatkan mendali emas setelah mengalahkan pasangan China Chen Qingchen/Jia Yifan dengan angka 21-19 dan 21-15.

Kemenangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu juga menjadi raihan emas pertama dalam Olimpiade Tokyo 2020.

Pada babak pertama berjalan cukup alot ganda Indonesia dibayangi terus oleh China hingga 20-19.

Pasangan China sempat protes kepada juri bahwa itu masuk, bukan bola ke luar tetapi juri menyanggahnya sehingga memberikan angka 21-19 bagi kemenangan Indonesia dalam 28 menit.

"Jangan terpancing mereka ya. Mereka memang ingin bermain panjang supaya kalian terpancing smash lalu di situlah mereka masuk," nasihat sang pelatih Indonesia di babak pertama.

Teriakan Apriyani "uwaiiii" yang cukup menggelegar semakin meningkatkan semangat pasangan Indonesia tersebut.

Greysia Polii sampai terjatuh-jatuh di lantai pertandingan, Senin (2/8/2021).
Greysia Polii sampai terjatuh-jatuh di lantai pertandingan, Senin (2/8/2021). (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Kadang teriakan Apriyani disambut pihak terkait Indonesia seperti pers dan ofisial yang ikut menonton pertandingan ini dengan teriakan "Indonesia" memberi semangat juga.

Bahkan di akhir babak pertama dengan bernyanyi lagu Indonesia.

Di babak kedua pemain China sempat tertinggal 7-2 dari pasangan Indonesia.

Pihak pelatih China pun menasihati agar bermain lebih hati-hati dan jangan buru-buru.

Hasilnya pemain China berhasil bermain lebih baik dengan penempatan bola tipis di tepi garis kiri dan kanan menambah angka bagi mereka sehingga 6-6.

Di pihak Indonesia tampaknya Apriyani mulai "panas" dengan smash nya tak memberi ampun lagi kepada pasangan China sehingga terus melaju mengumpukan angka hingga 11-7.

Bahkan bola pertama di depan langsung di smash Apriyani dan tak bisa dibalas lagi oleh pasangan China sehingga menjadi 12-8.

Baca juga: Greysia - Apriyani Menang dan Rebut Emas, Publik Heran Raket Pemain China Sampai Bengkok

Kesalahan pasangan China banyak menyangkut di net, bola smash dari Indonesia dan hal itu rupanya dimanfaatkan sekali oleh pasangan Indonesia untuk memancing China membalas pendek supaya menyangkut di net.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved