Breaking News
Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Kisah Sukses Petani Porang Boyolali : Iseng Ternyata Bisa Panen Capai 1 Ton, Raup Uang Jutaan Rupiah

Dia adalah Sriyanto (30) warga Dukuh Kragilan, Desa Karangnongko, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Tri Widodo
Sriyanto (30) sumringah menunjukkan porang bernilai tinggi hasil tanamannya di Dukuh Kragilan, Desa Karangnongko, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Selasa (3/8/2021). 

Tanpa banyak melakukan perawatan maupun pemupukan tanaman porangnya bisa tumbuh dengan bagus.

Melihat tanaman porang tersebut tumbuh subur, dia berencana menanam lagi dan memperluas lahan untuk menambah jumlah tanaman porang.

Terlebih umbi porang ini juga punya nilai jual yang tinggi dibanding tanaman umbi lainnya.

Saat ini Umbi porangnya dijual ke pengepul dengan harga Rp 7.000 per kilogram.

“Hasilnya lumayan juga. Tapi harganya ini turun, sebelumnya umbi porang bisa tembus sembilan ribu per kilonya,” ujarnya.

Untuk itu, meski sudah waktunya panen dibiarkan saja, hingga tanaman porang mengeluakan katak (Bunga porang).

Baca juga: Tanah di Solo Sempit, Gibran Preteli Water Barrier Koridor Jensud, Ganti dengan Tanaman Biar Hijau

“Supaya saat tanam kedua nanti tidak usah beli bibit lagi, yang harganya jauh lebih mahal,” ujarnya.

Bajuri, Ayah Sriyanto menilai tanaman porang ini memiliki prospek yang bagus.

Dibandingkan tanaman lain, seperti singkong dengan perawatan yang sama, tapi nilai jualnya lebih tinggi porang.

“Makanya kami akan perluas lagi. Saat ini sudah ada 3 tempat yang akan kami sewa untuk saya tanami porang," terangnya.

"Sebab setelah ditanam ditinggal begitu saja sudah panen sendiri,” jelas dia.

Petani Porang Karanganyar

Tanaman porang mungkin masih asing di telinga, padahal menjadi hasil pertanian yang menjanjikan dengan harganya yang mahal.

Kini di Kabupaten Karanganyar, petani mulai ikut mengadu nasib dengan beralih ke tanaman porang sehingga menjadi primadona.

Terutama mereka yang berdomisili dan memiliki lahan di seputar lereng Gunung Lawu.

Salah satunya adalah Ismanto (49) yang menyiapkan lahan seluas 5,4 hektar untuk pembudidayaan porang.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved