Berita Sukoharjo Terbaru
Aksi Kades Krajan, Rela Jadi Sopir Ambulans & Tukang Gali Kubur: Demi Warga Meninggal karena Corona
Aksi kemanusiaan yang dilakukan Kepala Desa Krajan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Sarjono pantas ditiru.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
Dulu hanya lima orang relawan untuk tiga kecamatan, tapi sekarang mencapai 20an orang.
"Awalnya di daerah fokus semua wilayah, lalu saya berinisiatif hanya foksu di tiga wilayah dan kita saling backup. Dari lima orang, lama-lama masyarakat banyak yang tergerak dan bergabung jadi relawan," sambung dia.
Baca juga: Aksi Heroik Relawan Selamatkan Pendaki Kelelahan di Gunung Lawu: Gendong Turun Sampai Pos 2
Ia beralasan kenapa fokus di tiga wilayah, karena kalau menunggu relawan terlalu lama, jadi bersama teman lainnya berinisiatif fokus di tiga wilayah.
Karena jarak yang ditempuh itu butuh waktu perjalanan, jadi keluarga harus menunggu.
"Pernah ada yang meninggal pukul 21.00 WIB dan harus pemakaman, tim pemakaman baru sampai sekitar pukul 00.00 WIB. Akhirnya punya ide fokus di tiga wilayah, waktunya pun lebih cepat, baik pengambilan jenazah hingga pemakaman serta meringankan beban relawan lain," paparnya.
Baca juga: Relawan Tingkat Desa di Sragen Turun Tangan, Kini Belajar Jadi Petugas Pemulasaran Jenazah Covid-19
Sebelum menjadi relawan Covid-19, Dia sudah menjadi relawan cukup lama. Pernah terjun sebagai relawan saat bencana gempa di Yogyakarta, lalu bencana tsunami di Aceh serta beberapa daerah lain.
Jadi pengalamannya itu membuat jiwa kemanusiaan terus berlanjut hingga saat ini meski tidak dibayar dan menyita waktu.
Baca juga: Jelang Paskah, Polisi Dirikan Pos Pengamanan Tersebar di Sukoharjo, Ada Bantuan TNI hingga Relawan
"Saya jadi relawan itu saat gempa di Yogyakarta dan Tsunamu di Aceh. Terus ketagihan dan selaku ikut kalau ada bencana," imbuhnya.
Ketika pandemi Covid-19 muncul, dia langsung tergerak menjadi relawan meski resikonya tinggi.
"Keadaannya sepert ini kita bisa berperan apa, kalau saya seperti itu. Saya kalau tidak ikut dan hanya diam saja, itu rasanya gelo (kecewa)," pungkas dia. (*)