Berita Solo Terbaru
Gibran Ikut Sumbang Baliho Puan Maharani di Solo, Ada Kode Khusus: Bertuliskan 'GB'
Baliho Puan Maharani yang bertuliskan "Kepak Sayap Kebhinekaan" di Kota Solo ternyata ada yang berasal dari sumbangan Gibran. Ada Kode Khusus.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Di antara 75 baliho Ketua DPR RI, Puan Maharani yang bertuliskan "Kepak Sayap Kebhinekaan" di Kota Solo ternyata ada yang berasal dari sumbangan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, baliho sumbangan Gibran memiliki ciri khusus yaitu tulisan 'GB' di sebelah pojok kanan bawah.
Salah satu yang terlihat ada di sekitar Jalan putaran Pura Mangkunegaran.
Baca juga: Baliho Puan Maharani Bertebaran di Kota Solo, Ternyata Wali Kota Gibran Ikut Menyumbang
Baca juga: Harga Fantastis Baliho Puan Maharani, Di Solo Paling Sedikit Bayar Rp 450 Juta Sebulan
Menanggapi hal itu Gibran membenarkan bahwa dirinya mendapat instruksi untuk memasang baliho tersebut.
"Ada instruksi dari DPP PDIP untuk memasang baliho di wilayah masing-masing," katanya pada Jumat (6/8/2021).
Namun dirinya enggan menjelaskan perihal kode huruf yang merujuk pada namanya pada baliho tersebut.
"Tidak tahu, silakan tanya dengan yang memasang," ujarnya.
Kritik dari Mahasiswa
Puluhan baliho Ketua DPR RI, Puan Maharani yang tersebar di Kota Solo ternyata menjadi bahan sorotan bagi para pengurus BEM UNS.
Presiden BEM UNS, Zakky Musthofa Zuhad, menyebut bahwa para politisi saat ini kehilangan sense of crisis atau kepekaan terhadap masalah pandemi Covid-19 saat ini.
"Seharusnya di masa pandemi orang-orang yang berada di golongan menengah ke atas melakukan subsidi silang membantu mereka yang sedang terdampak akibat Covid-19," katanya pada Kamis (5/7/2021).
Baca juga: Baliho Puan Maharani Bertebaran di Kota Solo, Ternyata Wali Kota Gibran Ikut Menyumbang
Baca juga: Viral Baliho Beli 1 Gratis 1 Kecuali Presiden Jokowi, Pemilik Usaha Ungkap Fakta di Baliknya
"Bukan malah berlomba membuat baliho, menghamburkan uang hingga miliaran yang bisa digunakan untuk kebutuhan masyarakat," ucapnya.
Dirinya mengungkapkan, bahwa masyarakat saat ini sudah cerdas dan paham bila baliho-baliho tersebut semata-mata hanya untuk politik semata.
"Kita sudah paham bahwa itu untuk 2024," ungkapnya.
Baca juga: Pasca Membuat Baliho Kontroversial, Kades Jenar Sragen Dipanggil Polisi : Namun Tidak Ditahan