Berita Karanganyar Terbaru
Pekerja di Area Wisata Tawangmangu Jadi 'Tumbal' PPKM : Dirumahkan, Gaji Dibayar Tidak Sesuai UMR
Para pekerja di kawasan wisata Tawangamangu, Kabupaten Karanganyar harus merasakan pil pahit selama PPKM diterapkan.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Para pekerja di kawasan wisata Tawangamangu, Kabupaten Karanganyar harus merasakan pil pahit selama PPKM diterapkan.
Imbas ditutupnya wisata 1 bulan ini membuat pengelola di antaranya di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, pengelola merumahkan puluhan karyawannya.
Diketahui sejak 3 Juli 2021, objek wisata di bawah Gunung Lawu ditutup sementara.
Kini pada Sabtu (7/8/2021) segala jenis objek wisata masih tutup.
Tak terlihat aktivitas wisata di dalamnya, apalagi di bagian depan dipasang papan pemberitahuan seperti 'Objek Wisata Tutup' dan 'Maaf Wisata Ditutup Sampai Selasai PPKM'.
Baca juga: Pro Kontra Baliho Puan Maharani di Tengah Pandemi : Wawali Solo Teguh Prakosa Bangga Ikut Pasang
Baca juga: Objek Wisata di Tawangmangu Masih Ditutup, Jalur ke Cemoro Kandang Lancar: Fokus Awasi Hajatan
Di antaranya dialami The Lawu Park Tawangmangu yang menawarkan pesona alam luar biasa di Bulakrejo, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu.
Manager The Lawu Park Tawangmangu Anggun Nila Monica, mengatakan semenjak penutupan objek wisata puluhan karyawan di rumahkan sementara.
"Totalnya ada 60 karyawan, dibagi objek wisata, restoran dan resort," ungkapnya kepada TribunSolo.com.
Anggun menjelaskan, dari 60 karyawan ini ada 25 karyawan yang mengelola objek wisata The Lawu Park Tawangmangu.
"Terpaksa ada 25 karyawan, yang dibuat sistem piket satu minggu 1 kali 4-5 orang," jelas dia.
Dengan sistem piket untuk merawat wahana dan hewan yang ada di objek wisata.
Menurutnya kondisi ini, karena tidak adanya pemasukan selama satu bulan terakhir.
"Kami rugi hingga ratusan juta rupiah, karena objek wisata di tutup jadi kami buat sistem seperti itu, tetap kita pertahankan tidak kami PHK," ujarnya.
Untuk terkait gaji karyawan, pihaknya mengaku tetap memberikannya tetapi tidak sesuai dengan kenyataan UMR seperti biasanya.