Berita Karanganyar Terbaru
Jalur Pendakian di Gunung Lawu Masih Ditutup, Bupati Karanganyar Himbau Warga Tak Nekat Mendaki
Bupati Karanganyar Juliyatmono mengimbau seluruh warga tidak melakukan pendakian saat malam 1 Suro.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Bupati Karanganyar Juliyatmono mengimbau seluruh warga tidak melakukan pendakian saat malam 1 Suro.
Perayaan malam tahun baru Islam 1 Muharram 1443 H, Setiap tahunnya akan ada pendaki ritual di Gunung Lawu, Karanganyar.
Ketiga jalur pendakian itu, diantaranya Jalur Candi Cetho, Cemoro Kandang dan Tambak.
Baca juga: Meski Kirab Diganti Acara Internal saat Malam 1 Suro, 262 Aparat Gabungan Disiagakan di Keraton Solo
Baca juga: Pendaki Gigit Jari, Malam 1 Suro Gunung Merbabu Ditutup, Termasuk Mereka yang Mau Melakukan Ritual
Namun, mayoritas para pendaki ritual melakukan pendakian melalui jalur Cemoro Kandang.
"Pada malam 1 Suro ini, rasa prihatinnya di rumah saja dan tidak ditempat yang menimbulkan kerumunan,” ungkapnya kepada Tribunsolo.com, Senin (9/8/2021).
Tak hanya jalur pendakian saja yang dilakukan penutupan tapi di sejumlah kawasan objek wisata di tutup.
Baca juga: Resmi, Keraton Solo & Pura Mangkunegaran Tiadakan Kirab Pusaka & Kerbau Bule saat Malam 1 Suro
“Saya kira masih sama. Di objek wisata, termasuk kawasan religi tetap kita tutup dan belum kita izinkan untuk menerima kunjungan wisata," ujarnya.
Sebagaimana tahun sebelumya, sejumlah objek wisata religi dan jalur pendakian pada malam tahun baru Hijriyah juga ditutup.
Penutupan dilakaukan untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19.
Curhat Pedagang
Perayaan malam 1 Suro di Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar biasanya dijejali ratusan pendaki.
Namun kali ini, kondisinya berbeda karena masih pandemi dan PPKM Level 4.
Bahkan karena tak tahu informasi, ada pedagang kecele.
Dia bernama Paimin (62) yang berjualan di depan gapura Basecamp Cemoro Kandang Tawangmangu.