Viral
Kisah Mantan Atlet Dayung Nasional Peraih 36 Medali Emas, Kini Jadi Nelayan Kecil di Wakatobi
Di tengah kegigihannya mencari ikan dulunya pria ini merupakan atlet dayung nasional yang mengharumkan nama Indonesia.
TRIBUNSOLO.COM - Setiap orang tentu memiliki kisahnya masing-masing dalam menjalani lika-liku kehidupan.
Seperti halnya yang dialami Abdul Razak, pria yang saat ini bekerja sebagai nelayan kecil di Desa Mola Bahari, Kecamatan Wangi-wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Baca juga: Sudah Tampil Impresif di Olimpiade Tokyo 2020, Takefusa Kubo Malah Dipinjamkan ke Real Mallorca
Di tengah kegigihannya mencari ikan dulunya pria ini merupakan atlet dayung nasional yang mengharumkan nama Indonesia.
Dilansir dari kompas.com, kini pria paruh baya ini mengambil ikan hasil tangkapannya dan kemudian dibawa pulang ke rumahnya yang tak jauh dari pantai.
Menjadi nelayan adalah pekerjaan setiap hari yang dilakoni pria yang bernama Abdul Razak yang saat ini
“Perasaan saya waktu itu sangat senang sekali, karena bisa mendapatkan medali dan membawa nama bangsa kita Indonesia di luar negeri,” kata Abdul Razak kepada Kompas.com, Kamis (12/8/2021).
Walau telah menjadi nelayan, ia tetap melatih anak-anak di sekitar rumahnya untuk menjadi atlet dayung.
Berkat tangan dinginnya, tujuh anak didiknya mendapatkan medali emas di ajang PON, dan ia rela walau harus menjual motor kesayangannya untuk modal ke Jawa Barat.
"Pada saat itu saya pernah melobi ke Provinsi Sultra, namun mereka bertujuh ini tetap tidak diterima, sehingga saya harus menjual motor yang baru dibeli dua minggu sebesar Rp 11 juta agar anak-anak ini saya antar ke Jawa Barat. Alhamdulillah di sana pelatih dari Belanda melirik mereka. Dan alhamdulillah mereka meraih medali emas di PON dan SEA Games saat itu,” ucapnya.
“Saya sangat berharap pemerintah daerah Wakatobi mau panggil saya untuk menjadi pelatih dayung karena banyak anak-anak di sini sudah diajarkan mendayung,” tutup Abdul Razak.
Baca juga: Inilah Sepeda Buatan Gresik yang Tampil di Olimpiade Tokyo, Kini Banyak Dicari, Berikut Harganya
Perjalanan karir
Dilansir dari Kompas.com, Perjalanannya menjadi atlet dayung dimulai ketika Abdul Razak mencari pekerjaan di Kendari dan diterima bekerja di kapal ikan.
Saat bekerja di kapal ikan, ia melihat seorang lelaki tengah mendayung dengan menggunakan perahu kayak.
“Ternyata dia satu suku sama saya, suku Bajo, jadi saya makai bahasa (Bajo) sama dia. Saya pinjam perahunya dan mencobanya,” ujarnya.
Setiap ada kesempatan, pria yang telah memiliki enam anak ini mulai berlatih mendayung di laut.
Tahun 1987, Abdul Razak mewakili Sulawesi Tenggara menjadi atlet dayung pada kejuaraan nasional di Semarang dan mendapatkan tiga medali emas.
“Dari situ saya dipanggil ikut untuk mewakili Wakatobi Porda di Kolaka tahun 1987, saya langsung mendapat tiga medali emas,” ucap Abdul Razak.
Perjalanan Abdul Razak terus menanjak dengan mengikuti pelatnas di Jatiluhur, Jawa Barat, tahun 1988.