5 Amalan Sunnah yang Sayang Dilewatkan pada 10 Muharram, Mulai dari Bersedekah hingga Berdoa
Pada hari ini dijelaskan dalam hadist Nabi, puasa sebagai amalan utama di Bulan Muharram.
TRIBUNSOLO.COM - Bagi umat Islam pada tanggal 19 Agustus 2021 bertepatan dengan 10 Muharram 1443 H.
Pada hari ini dijelaskan dalam hadist Nabi, puasa sebagai amalan utama di Bulan Muharram.
Baca juga: Doa Niat Puasa Asyura 10 Muharram 1443 H atau 19 Agustus 2021, Allah SWT Ampuni Dosa Selama 1 Tahun
Lantas bagaimana jika tidak bisa Puasa Asyura karena haid?
Dilansir dari Surya, diketahui wanita haid tidak boleh puasa, membaca Al-Qur'an dan salat.
"Wanita haid tidak boleh memegang alquran dan tidak boleh membaca alquran, tidak boleh salat, tidak boleh thawaf, tidak boleh itikaf dan tidak boleh puasa. Begitu sudah disebutkan dalam alquran dan mashab Syafi'i," kata Ustadz Abdul Somad (UAS), melalui akun Instagramnya (3/5/2020).
Tapi pengecualian, Pertama kalau dia seorang guru di sekolah maka dia boleh mengajarkan ayat alquran dengan baca putus-putus.
UAS mengambil contoh begini, misalkan sang guru akan mengajarkan materi puasa di kelas.
“Anak-anak kita belajar soal puasa ikuti ibu "Yā ayyuhallażīna (diikuti murid)... āmanụ... (diikuti murid) kutiba 'alaikumuṣ-ṣiyāmu... kamā kutiba 'alallażīna... ming qablikum... la'allakum tattaqụn"
Jadi semua ayat Alquran diucapkan dalam sepotong-sepotong.
Kedua, kalau dia penghafal alquran, maka bisa tetap mengulang hanya dalam hati.
"Kalau dia mesti mengulang hafalannya 1 hari 2 juz, jika lamanya haid seminggu bisa hilang dong hapalannya. Maka dia boleh tetap menghapal dalam hati begitu mashab maliki. Wallahualam," pungkas UAS.
Baca juga: 10 Amalan Sunnah yang Sayang untuk Dilewatkan di Bulan Muharram, Termasuk Sedekah hingga Berpuasa
Dilansir dari Surya, berikut sejumlah amalan yang bisa dikerjakan wanita haid bernilai pahala, di bulan Muharram:
1. Mendengarkan Al Quran
Melansir laman laman resmi PCIN Sudan, amalan bagi perempuan haid lainnya adalah mendengarkan Al-Qur’an bukan membaca Al-Qur’an.
Hal ini juga dikategorikan sebagai ibadah, pahala orang yang mendengarkan bacaan Al-Qur’an dijelaskan dalam (QS Al-A’raf:204)
وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Artinya: “Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah (baik-baik) dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.”
Mendengarkan bacaan Al-Qur’an dengan baik dapat menenangkan jiwa yang gelisah, melunakkan hati yang keras, serta mendatangkan petunjuk.
2. Membaca Sholawat
Membaca sholawat nabi juga bisa dilakukan saat haid.
Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sebanyak sepuluh kali, serta menghapus sepuluh kejelekannya."
Baca juga: 4 Amalan yang Dianjurkan saat Hari Tasyrik atau Tiga Hari setelah Idul Adha, Haram Berpuasa
3. Berdzikir
Rasulullah dalam hadits riwayat Imam Bukhari bersabda: “Perumpamaan antara orang yang dzikir pada Tuhannya dan yang tidak, seperti antara orang yang hidup dan yang mati”.
Ada banyak kenis dzikir yang bisa dibaca, fi antaranya bacaan tasbih, tahmid, takbir, hauqalah, dan lain sebagainya.
Selain itu menghadiri majelis istighotsah, tahlilan, atau forum dzikir lainnya karena itu termasuk bernilai ibadah.
4. Berdoa
Wanita haid boleh memperbanyak doa. Doa yang dilafalkan pun boleh doa apa saja.
5. Bersedekah
Bersedekah adalah salah satu ibadah yang bisa dilakukan kapan saja, baik saat haid atau tidak haid.
Sedekah mendatangkan kebaikan, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran.
Seperti yang disampaikan dalam QS Al-Zalzalah ayat 7-8, “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula”.
(Surya)