Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Wonogiri Terbaru

Vaksinasi untuk Difabel di Wonogiri Berlanjut, Tetap Gunakan Cara Jemput Bola

Upaya percepatan vaksinasi terus digencarkan Pemerintah Kabupaten Wonogiri. Mereka terus melanjutkan program vaksinasi untuk Difabel.

TribunSolo.com/Erlangga Bima Sakti
Anggota difabel menerima program percepatan vaksinasi yang digelar Polres Wonogiri, Kamis (5/8/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Upaya percepatan vaksinasi terus digencarkan Pemerintah Kabupaten Wonogiri.

Hari Sabtu (20/8/2021) kemarin, Puskesmas Wonogiri 1 melanjutkan vaksinasi bagi penyandang disabilitas.

Seperti yang sudah dilakukan sebelumnya, tim vaksinator disana melakukan jemput bola ke rumah-rumah difabel yang akan disuntik.

Baca juga: Cerita Kades Bedoro Sragen Ajak Warga Gangguan Jiwa Ikut Vaksin: Makan Dulu Baru Mau Disuntik

Baca juga: Jadwal Vaksin Klaten Sabtu 21 Agustus 2021 : Ada Vaksinasi Buruh di PT Indomarco

Kepala UPTD Puskesmas Wonogiri I Pitut Kristiyanta Nugraha menyampaikan bahwa kemarin pihaknya melakukan vaksinasi untuk difabel di Desa Wonokerto.

Pitut juga menyampaikan bahwa vaksinasi untuk difabel ini perlu cara-cara khusus. Menurutnya tidak bisa para penyandang disabilitas itu langsung dijadwalkan untuk vaksin.

"Jadi kita edukasi dulu, kalau berkenan ya kita lakukan jemput bola untuk menghemat waktu dan tenaga, kalau tidak ya kita edukasi lagi," kata Pitut.

Baca juga: 5 Fakta Pernikahan Lesti Kejora & Rizky Billar: Makna Mas Kawin hingga Semua Tamu Sudah Divaksin

Satu pendapat dengan Pitut, Kasi Rehabilitasi Dinas Sosial Kabupaten Wonogiri Noer Nugrohowati mengatakan, saat kegiatan vaksinasi bagi difabel terdapat beberapa kendala dan memerlukan perlakuan khusus.

Para penyandang disabilitas, kata dia, mengalami ketakutan ketika akan diberi vaksin. Menurutnya para difabel ini sudah tersugesti kabar hoax mengenai vaksinasi.

Kabar hoax tersebut misalnya ketika usai divaksin, seseorang bisa meninggal.

Atas dasar itu, perlu dilakukannya pendekatan-pendekatan khusus kepada penyandang disabilitas agar mau divaksin, disamping keterbatasan mobilitas mereka.

"Lebih percaya kalau temannya yang ngasih tau. Teman yang sudah vaksin itu bisa jadi contoh agar berani divaksin " kata Noer. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved