Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Peluang Bisnis Bergelimang Uang di Boyolali : Usaha Sapi Perah, Sebulan Bisa Raup Jutaan Rupiah

Selama ini Kabupaten Boyolali memang dikenal sebagai Kota Susu, karena produksi susu sapi perah melimpah ruah.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Tri Widodo
Pemerasan susu sapi di peternakan milik warga, di Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Selama ini Kabupaten Boyolali memang dikenal sebagai Kota Susu, karena produksi susu sapi perah melimpah ruah.

Tapi ada kekhawatiran, julukan sebagai surga susu hanya tinggal kenangan saja.

Pasalnya, minat anak muda untuk berternak sapi perah diketahu terus menurun.

Direktur Program Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) Surakarta Sumino, mengatakan, sebanyak 60 persen peternak berusia diatas 50 tahun dan sisanya berusia di bawah 50 tahun.

"Peternak dengan usia di bawah 30 tahun yang dinilai masih produktif hanya berkisar 20 persen saja," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Kamis (26/8/2021).

Baca juga: Kisah Sukses Petani Porang Boyolali : Iseng Ternyata Bisa Panen Capai 1 Ton, Raup Uang Jutaan Rupiah

Baca juga: Kabar Baik : Sempat Kosong, Sentra Vaksinasi Sukowati Sragen Kembali Layani Suntik Dosis Pertama

"Sehingga dalam 10-15 tahun ke depan, kita akan mengalami krisis peternak," aku dia.

Padahal berdasarkan data Kementerian Pertanian, konsumsi rata-rata susu segar saat ini sebesar 11.09 liter perkapita tiap tahunnya.

Terlebih uang yang dihasilkan dari ternak susu sapoi perah sangat menjanjikan.

Satu ekor bisa menghasilkan 10-15 liter susu perhari dengan harga berkisar Rp 4-5 ribu per liter.

Jika punya satu ekor saja, sebulan bisa meraup Rp 2.250.000, belum lagi jika memiliki 10 ekor misalnya.

Hal tersebut menjadi peluang bagi peternak untuk mengembangkan peternakan susu sapi perah di Indonesia yang memiliki penduduk lebih dari 270 juta jiwa.

"Saat ini kebutuhan Susu Segar Dalam Negeri (SSDN) hanya mampu dipenuhi sekitar 20 persen saja, sedangkan sisanya masih menggantungkan dari impor," terangnya.

Kabid Produksi Ternak Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolali, Gunawan mengatakan minat milenial untuk berternak sapi perah masih minim.

Dari 27.055 peternak yang tersebar di delapan kecamatan, hanya 10-20 persen peternak dengan usia muda.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved