Berita Terbaru Solo
Anggota DPRD Solo Tak Setuju Potong Tunjangan PNS untuk Tambal Kas Daerah : Itu Melanggar HAM
Rencana pemotongan tunjangan atau Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) PNS di Kota Solo menuai kritik dari Ketua KOmisi I DPRD Suharsono.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Aji Bramastra
"Saya teriakkan itu. Masak pandemi nggak boleh ke sana, ke sini, masih ada uang bensin? ini kan nggak pas," katanya.
Pemotongan tunjangan ini nantinya dilakukan sebesar 15 persen dari tunjangan PNS.
Semua golongan PNS akan menerima pemotongan ini.
Diperkirakan, pemotongan akan berlaku pada gaji September atau Oktober.
Selain pemotongan tunjangan, Pemkot Solo juga akan memotong tunjangan perjalanan dinas sebesar 50%, serta anggaran makan-minum juga dipotong sebesar 50%.
Alasan Wali Kota Gibran
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka meminta PNS bersabar jika Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) dipotong untuk penanganan Covid-19.
Bahkan Gibran menjelaskan bahwa gajinya saja tidak pernah masuk ke kantong pribadinya selama dia menjabat sebagai orang nomor satu di Kota Bengawan.
"Emang gaji pernah saya pakai? Selalu saya belikan beras untuk diberikan kepada warga kurang mampu," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (4/8/2021).
Baca juga: Pertama Kali, Ratusan Pelajar di Solo Disuntik Vaksin Covid-19, Dilihat Langsung Ganjar & Gibran
Baca juga: Senangnya Ari Jadi Linmas Diangkat Gibran, Usai Viral Tukar Sepatu Demi Susu Anak, Segini Gajinya
Bahkan lanjut dia, gaji yang semestinya haknya tetapi dia alirkan ke pendidikan anak yang tidak mampu.
"Beberapa ada yang saya kirimkan untuk biaya pendidikan anak tidak mampu," ujarnya.
Semua Golongan Dipotong
Pemotongan tunjangan berupa Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) di lingkungan Pemkot Solo akan menyasar ASN/PNS seluruh golongan.
Kepala Badan Kepegawaian Pelatihan dan Pendidikan Daerah (BKKPD) Solo, Nur Hariyani membenarkan soal pemotongan tunjangan yang telah disetujui DPRD.
"Nanti semua ASN dari semua golongan, TPP akan kena potong," katanya kepada TribunSolo.com, Minggu (1/8/2021).