Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Belajar dari Petani Sukoharjo, Kendalikan Hama Tikus dengan Burung Hantu Jenis Tyto Alba

Cara unik diterapkan petani di Sukoharjo untuk mengendalikan populasi hama tikus. 

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Agil Tri
Burung Hantu Jenis Tyto Alba yang Digunakan Untuk Mengendalikan Hama Tikus. 

Terakhir, Suparlan (69) warga Dukuh Gabusan, RT 19, Desa / Kecamatan Tanon ditemukan meninggal dunia di sawah miliknya.

Petani di Sragen marak memasang jebakan tikus yang dialiri arus listrik karena dinilai efektif membunuh hama tikus yang saat ini merajalela. 

Baca juga: Terjadi Lagi, Petani di Sragen Meninggal karena Jebakan Tikus Listrik: Posisi Tertelungkup

Baca juga: Pria Ngrampal Sragen Tewas Kesetrum Jebakan Tikus, Pamit Pergi ke Sawah Usai Shalat Ied

Untuk mengantisipasi warga desanya tak menjadi korban, Pemerintah Desa Bedoro, Kecamatan Sambungmacan berinisiatif memasang rumah burung hantu di tengah sawah. 

Kepala Desa Bedoro, Pri Hartono mengatakan, sudah ada 7 rumah burung hantu yang terpasang di areal persawahan di desanya. 

"Total kita sudah memasang 7 rumah burung hantu, kita coba berusaha, agar warga desa kami tidak menjadi korban jebakan hama tikus itu," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (27/8/2021). 

Baca juga: Terpeleset di Sawah, Tangan Pegang Jebakan Tikus Listrik, Perangkat Desa di Sragen Tewas Kesetrum

Menurut Pri, selain memasang rumah burung hantu, ia juga akan memberdayakan warganya untuk melakukan penangkaran burung hantu. 

"Kedepannya akan seperti itu, kita akan beli indukan burung hantu, dan melakukan penangkaran sendiri," ujarnya. 

Desa Bedoro termasuk ke dalam wilayah pertanian, yang memiliki areal sawah seluas 250 hektar. 

Baca juga: Pamit Pergi ke Sawah Setelah Shalat Ied, Pria Ngrampal Sragen Ditemukan Tewas Kesetrum Jebakan Tikus

Selain itu, warganya juga mayoritas bekerja sebagai petani. 

Saat ini, memang kebanyakan petani di Desa Bedoro mengeluhkan hama tikus yang tak kunjung hilang. 

"Hama tikus memang ada, apalagi di sekitar tol disana banyak, dulu sudah melakukan berbagai usaha, dengan gopyokan, pengasapan tapi tidak efektif," paparnya. 

Baca juga: Dicecar Najwa Shihab Soal Baiat ISIS Makassar, Munarman Panas: Ini Namanya Pertanyaan Jebakan

"Semoga dengan mengembalikan habitat alami burung hantu ini, bisa menjadi solusi yang tepat tanpa memakan korban jiwa," harapnya. 

Meski membasmi hama tikus di sawah dengan menggunakan burung hantu tak bisa langsung efektif, namun hal ini menjadi langkah terakhir agar petani di desanya bisa selamat.

Sosialisasi kepada para petani, perihal upaya tersebut juga bukan merupakan pekerjaan yang mudah. 

"Kita lakukan sosialisasi, dan melihat bukti nyata banyak petani yang tewas karena tersetrum, maka warga sudah sadar dengan sendirinya, akan bahaya jebakan tikus dialiri arus listrik," jelasnya. 

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved