Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Virus Corona

Dicari: Relawan yang Bersedia Disuntik Virus Corona Varian Delta, Ilmuwan Janjikan Rp 88 Juta

Syaratnya: Peserta juga tidak memiliki riwayat atau gejala Covid-19, memiliki tingkat kesehatan terbaik, berat badan ideal dan tidak merokok.

Editor: Hanang Yuwono
The Scotsman
ILUSTRASI varian baru virus corona. 

TRIBUNSOLO.COM -- Bagaimana perkembangan mutasi Covid-19 sampai sekarang masih diteliti.

Di tengah munculnya kekhawatiran varian Covid-19 di dunia, sekelompok ilmuwan dari Imperial College London dan Universitas Oxford sedang melakukan studi khusus dengan membiakkan virus corona varian Delta.

Para ilmuwan itu membiakkan virus corona varian Delta di laboratorium mereka untuk diteliti bagaiman proses mutasinya.

Baca juga: Jekek Bikin Hati Lega, karena Akan Menutup Isolasi Terpusat, Tanda Kasus Covid-19 di Wonogiri Sirna?

Baca juga: Nina Zatulini Bagikan Cerita Tiga Anak Kecilnya Kena Covid dan Sang Suami Sudah 3 Kali Positif

Namun, penelitian ini butuh relawan yang bersedia dan memenuhi persyaratan khusus.

Sebab, cara kerjanya ilmuwan nanti bakal sengaja menginfeksi peserta penelitian dengan varian Delta untuk mengidentifikasi proses mutasi virus.

Hal itu juga dilakukan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut untuk mengembangkan vaksin dan metode pengobatan terbaru Covid-19 bekerjasama dengan perusahaan hVivo.

Sebanyak 40 peserta muda dan sehat menerima pembayaran hingga 4.500 poundsterling (Rp 88,8 juta) sebagai persetujuan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.

“Proses pembiakan varian Delta lebih sulit daripada varian asli Covid-19 karena mutasi yang mengubah struktur protein dan kultur virus,” kata ahli virologi hVivo dan Kepala Ilmuwan, Andrew Catchpole, dikutip dari Daily Mail, Senin (30/8/2021).

“Namun para peneliti kami telah melipatgandakan jumlah yang cukup untuk memulai penelitian pada tahap awal,” sambungnya.

Selama proses reproduksi, para ilmuwan perlu memastikan bahwa virus yang disebarkan tidak bermutasi dan menghasilkan varian baru dalam jangka waktu tertentu.

Spesialis Infeksi Virus Pernafasan, dr. Garth Rapeport mengatakan, prosesnya tidak sama dengan produksi vaksin karena prosesnya lebih rumit.

Untuk tujuan penelitian, para peneliti mendorong peserta penelitian berumur antara 18 dan 30 tahun.

Peserta juga tidak memiliki riwayat atau gejala Covid-19, memiliki tingkat kesehatan terbaik, berat badan ideal dan tidak merokok.

Baca juga: Puluhan Eks Napiter Jalani Vaksinasi Covid-19 di Solo, Penyuntikan Dipantau Langsung Kepala BNPT

Para peneliti mengatakan mereka hanya ingin merekrut orang Inggris yang 'paling sehat'.

Setelah lolos pemeriksaan, relawan tersebut awalnya akan terinfeksi virus corona jenis asli yang telah beredar di Inggris sejak Februari lalu. 

Kemudian mereka akan dipantau selama 24 jam sehari. 

Studi ini awalnya akan bertujuan untuk membantu dokter memahami bagaimana sistem kekebalan bereaksi terhadap berbagai tingkat virus corona dan bagaimana seseorang yang terinfeksi virus Covid mentransmisikan partikel infeksius ke lingkungan. 

Tetapi diharapkan kandidat vaksin yang terbukti aman dalam studi awal kemudian akan diujicobakan pada para peserta.

Vaksin biasanya diuji dengan menggunakan dua kelompok orang, keduanya perlu tertular penyakit secara alami, dengan yang satu diberi vaksin dan yang lain digunakan sebagai kontrol. 

Uji klinis tradisional membutuhkan puluhan ribu peserta untuk meningkatkan kemungkinan beberapa dari mereka terinfeksi virus corona di masyarakat.

Namun,biasanya jumlah peserta akan disedikit peminat karena setiap orang harus terinfeksi penyakit tersebut.

Artikel ini telah tayang di Serambi Indonesia dengan judul: Ilmuan Inggris Akan Bayar Rp 88 Juta Bagi yang Bersedia Terinfeksi Virus Corona Varian Delta

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved