Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

PPKM Level 3, Sukoharjo Sebut Siap Gelar Sekolah Tatap Muka: Rencana 13 September 2021

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sukoharjo bersiap menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM). 

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Agil Tri
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten (Disdikbud) Sukoharjo, Darno 

Dalam pantauan TribunSolo.com, ada sebuah sekolah yang nekat menggelar pembelajaran tatap muka di masa PPKM Level 4. 

Sekolah tersebut adalah SMP Al Irsyad, di Kelurahan Kedung Lumbu, Kecamatan Pasar Kliwon. 

Di sekolah tersebut ada 50 siswa yang masuk dan semuanya di swab dengan menggunakan antigen.

Dikritik Anggota DPRD Solo

Wakil Ketua DPRD Solo, Sugeng Riyanto buka suara soal aksi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memarkirkan mobil dinas (Mobdin) di beberapa wilayah di Solo. 

Aksi terakhir di  SMK Batik 2 Solo beberapa waktu terakhir ini. 

Sugeng meningatkan pada Gibran, bahwa aksi tersebut bisa ditiru oleh rakyatnya.

"Semisal ada rakyat yang protes dengan kebijakan wali kota dan mereka ramai-ramai parkir depan balai kota atau Loji Gandrung, apakah pak Wali Kota mau?," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (23/8/2021).

Baca juga: Alasan Gibran Ogah Ambil Mobil Dinasnya yang Diparkir di SMK Batik 2 Solo, Meski Sudah Minta Maaf

Baca juga: Kalimat Marahnya Gibran ke SMK Batik 2 Solo : Mau Gelar Sekolah Tatap Muka Tapi Belum Izin

"Saya kembalikan ke Pak Wali Kota, karena beliau adalah panutan," ujarnya menekankan.

Sugeng yang juga politisi PKS itu memaklumi apa yang dilakukan Gibran adalah cerminan dirinya yang masih muda dalam memimpin.

"Gaya cah nom (gaya anak muda)," ungkapnya.

Dirinya memahami bila Gibran sudah berusaha pontang panting agar Solo segera pulih dari Covid-19, namun harus mengingat bahwa SMK adalah ranah provinsi.

"SMK dan SMA di luar kewenangan Pemkot," tegasnya.

Ogah Ambil Mobil

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menerima surat permintaan maaf dari SMK Batik 2 Surakarta.

Hal ini karena SMK Batik 2 Surakarta bakal menggelar tatap muka di tengah pandemi.

Meski demikian Gibran belum ada hasrat untuk mengambil mobilnya yang hingga kini masih diparkir depan SMK Batik 2 Surakarta tersebut.

"Belum tahu kapan akan diambil," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (23/8/2021).

Baca juga: Kalimat Marahnya Gibran ke SMK Batik 2 Solo : Mau Gelar Sekolah Tatap Muka Tapi Belum Izin

Baca juga: Alasan Gibran Parkirkan Mobil Dinas di Depan SMK Batik 2 Surakarta, Ternyata Ini Penyebabnya

Lebih lanjut Gibran menjelaskan, bahwa sekolah itu menyampaikan permohonan maaf karena ketahuan melanggar aturan PPKM Level 4 di Kota Solo.

"Surat itu ada karena ketahuan, tidak tahu juga kalau mereka tidak ketahuan," ungkapnya.

Demi antisipasi agar hal serupa tidak terjadi lagi, Gibran menginstruksikan jajarannya untuk mengawasi sekolah-sekolah agar tidak nekat melakukan PTM.

"Antisipasi tadi saya tegaskan kepada Dinas Pendidikan, lurah dan perangkat lainnya, sekolah harus dicek satu persatu," ujarnya.

Gibran tak menampik saat ditanyakan mengenai adanya sekolah lain yang juga melanggar dengan nekat membuka PTM meski dilarang.

"Ada sekolah lain yang masih nekat membuka dan semuanya sudah diselesaikan," jelasnya.

Adapun sanksi, Gibran angkat tangan dan menyerahkan sepenuhnya kepada Dinas Pendidikan Provinsi.

"Itu wewenangnya provinsi," tegasnya.

Baca juga: Gaet Declan Rice, Manchester United Jadikan Pemain Inggris ini Pelicin, West Ham Tak Akan Menolak

Baca juga: Kronologi Warga di Dalam Kawasan Sirkuit MotoGP Mandalika Rusak Pagar Lintasan, Terkuak Penyebabnya

SMK 2 Batik Bikin Ramai

Mobil Wali Kota Solo Gibran yang terparkir sehari semalam di depan SMK Batik 2 Surakarta ternyata menimbulkan keramaian baik bagi warga sekitar, maupun pengguna sosial media. 

Beredar kabar pula, alasan mobil Gibran diparkir di sana, adalah karena kabar sekolah tersebut hendak menggelar pembelajaran tatap muka pada Senin (23/8/2021) besok. 

Baca juga: Alasan Gibran Parkirkan Mobil Dinas di Depan SMK Batik 2 Surakarta, Ternyata Ini Penyebabnya

TribunSolo.com memperoleh surat edaran SMK Batik 2 Surakarta yang berisi pemberitahuan pembelajaran tatap muka. 

Dalam surat itu dijelaskan bahwa para siswa akan masuk dan diwajibkan mengenakan masker, membawa bekal makanan sendiri dari rumah, tidak diperbolehkan pindah tempat duduk dan tidak diperbolehkan jajan karena dikhawatirkan menimbulkan kerumunan. 

Meski surat tersebut bertanggal 18 Agustus 2021, namun pihak Pemkot Solo tidak mendapat surat pemberitahuan atau ijin terkait dimulainya PTM. 

"Jangan mengeluarkan aturan tanpa koordinasi dengan kita, nanti kita yang repot," kata Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Minggu (22/8/2021). 

Gibran juga mendapat surat tersebut bukan melalui jalur resmi, sehingga terkesan proses penyelenggaraan PTM besok digelar secara sembunyi-sembunyi. 

"Apapun itu pasti saya tahu, mau sembunyi-sembunyi, pasti saya tahu, itu sangat membahayakan murid di bawah umur," ujarnya. 

TribunSolo.com mencoba menghubungi pihak Kepala Sekolah SMK Batik 2 Surakarta, Achyar Susanto dan hanya memberikan jawaban singkat bahwa besok tidak ada PTM. 

"Tidak ada kegiatan tatap muka, terimakasih, mohon bantuan dan doanya," balasnya singkat. 

Kemudian TribunSolo.com mewancarai Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, Erwin Achmad Analisawan. 

Dirinya menjelaskan bahwa pihaknya berencana menggelar PTM, namun sudah membatalkannya. 

"Sempat direncanakan simulasi, tapi memang sudah dibatalkan," terangnya. 

Kini seluruh siswa yang berjumlah 497 orang tersebut batal masuk sekolah dan pembelajaran tetap jarak jauh secara daring. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved