Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Gunung Lawu Dibuka, Pendaki Mulai Berbondong-bondong Tiba, Malam Minggu Ini 80 Orang Naik ke Puncak

Dibukanya jalur Gunung Lawu di tengah PPKM level 3, membuat pendaki mulai berbondong-bondong naik ke puncak.

Editor: Asep Abdullah Rowi
Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya
Gunung lawu 

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Dibukanya jalur Gunung Lawu di tengah PPKM level 3, membuat pendaki mulai berbondong-bondong naik ke puncak.

Ya, kini jumlah pendaki melalui jalur pendakian wilayah Kabupaten Karanganyar mulai mengalami peningkatan.

Pantauan di Basecamp Cemoro Kandang Tawangmangu pada Sabtu (4/9/2021) siang, terlihat sepeda motor milik para pendaki terparkir hingga depan gapura basecamp.

Petugas Basecamp Cemoro Kandang, Agus Haryadi menyampaikan, tercatat ada 120 orang yang melakukan pendakian hingga siang ini.

Jumlah tersebut kemungkinan akan bertambah karena waktu pendakian dibatasi hingga pukul 17.00.

Baca juga: Malam Minggu di Solo Masih Kelabu, Mall Belum Seramai Biasanya, Pengunjung Curhat Ribet Masuknya

Baca juga: Sensasi Makan di Pinggir Kali, Resto di Klaten Ini Tawarkan Banyak Menu Enak, Ada Rawon Genderuwo

Ada peningkatan jumlah pendaki pada Sabtu ini apabila dibandingkan dengan pekan lalu. Tercatat ada sekitar 80 orang yang melakukan pendakian pada Sabtu pekan lalu.

"Karena jalur Cemoro Sewu (Jalur pendakian wilayah Kabupaten Magetan Jawa Timur) kan masih ditutup. Beda kalau Sewu sudah buka. Mungkin larinya ke sana," katanya.

Lanjutnya, ada beberapa pendaki yang berniat melakukan pendakian melalui jalur Cemoro Sewu beralih melalui jalur Cemoro Kandang pada hari ini.

"Mungkin karena sudah persiapan, daripada balik (pulang). Milih ke Cemoro Kandang," terangnya.

Lantaran cuaca cukup dingin, Agus mengimbau kepada para pendaki supaya mempersiapkan kondisi fisik dan membawa peralatan lengkap. Begitu juga masker dan hand sanitizer.

Dia menuturkan, tidak ada persyaratan khusus bagi pendaki seperti surat sehat atau vaksin.

"Cuaca di puncak mencapai 3 derajat celcius. Kalau di basecamp sekitar 8-9 derajat celcius saat dini hari," ungkapnya. '

Sementara itu Koordinator Bidang Destinasi Disparpora Karanganyar, Sunardi menambahkan, memang ada peningkatan jumlah pendaki pada akhir pekan ini dibandingkan dengan pekan lalu.

"Hari ini yang lewat jalur Candi Cetho ada 170-an orang. Sabtu kemarin, 60-an pendaki," imbuhnya.

Gunung Merbabu Kapan?

Para pendaki agaknya sudah tidak sabar 'muncak' kembali ke gunung idamannya.

Namun di tengah kabar gembira Gunung Lawu dibuka, namun untuk pendakian gunung Merbabu masih ditutup.

Hal itu disampaikan Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMB), Junita Parjanti.

Dikatakan Junita, ada lima jalur resmi pendakian gunung Merbabu yang masih ditutup.

Kelima jalur pendakian Merbabu ini antara lain Jalur pendakian Via Selo.

Baca juga: Pendukung Jokowi di Klaten Demo, Protes Ganti Rugi Tol Solo-Jogja Tak Layak : Hargailah Tanah Kami

Baca juga: Ekosistem Gunung Merbabu Masih Terjaga, Ada Rekrekan Presbytis Comata: Terpantau Baik

Basecamp pendakian ini berada di Dukuh Genting, Desa Tarubatang, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.

Jalur Cunthel, yang masuk wilayah Dukuh Cunthel, Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

Jalur Thekelan di Dukuh Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

Jalur jalur Suwanting, di Dukuh Suwanting, Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.

Jalur Wekas, di Dukuh Kedakan, Desa Kenalan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.

“Merbabu belum dibuka sampai dengan hari ini,” ujar Junita kepada TribunSolo.com, Selasa (24/8/2021).

Junita menyebut, belum dibukanya pendakian gunung Merbabu ini sebagai upaya mendukung keputusan pemerintah daerah dalam menangani pandemi Covid-19.

Sehingga keputusan gugus Tugas Covid-19 ditingkat daerah menjadi pedoman BTNGMB dalam pembukaan jalur pendakian gunung berketinggian 3.145 mdpl itu.

“Kami menggunakan keputusan bupati selaku ketua gugus (Covid-19) untuk rekomendasi pembukaannya (jalur pendakian Merbabu),” imbuh dia.

Terjaganya Merbabu

Di gunung Merbabu, ada satu jenis satwa liar khas yakni Rekrekan Presbytis Comata.

Satwa ini hanya ada di gunung Merbabu saja. Gunung Merapi yang bersebelahan saja, tidak ada habitat rekrekan ini.

Hewan ini hidup secara berkelompok. Satu kelompok ada 10-20 individu saja. 

Baca juga: Pendaki Gigit Jari, Malam 1 Suro Gunung Merbabu Ditutup, Termasuk Mereka yang Mau Melakukan Ritual

Baca juga: Nekat Naik Gunung Merbabu saat Jalur Ditutup, Muda-mudi Disanksi Tak Boleh Mendaki Selama 2 Tahun 

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) Junita Parjanti mengungkapkan monitoring satwa prioritas yang dilakukan awal Agustus ini cukup menggembirakan.

Monitoring yang dilakukan bersama Tim Riset UNS dam KP3 Primata itu berhasil menjumpai 19 ekor rekrekan di wilayah Tanam Nasional Gunung Merbabu (TNGMB).

“Monitoring rekrekan ini dilakukan di wilayah Resort Selo,” ujar Junita.

Baca juga: Catat ! Jalur Pendakian Gunung Merbabu Masih Ditutup, Pengelola Masih Siapkan Protokol Kesehatan

Meski terbilang tidak  banyak, namun keberadaan rekrekan ini menunjukkan bahwa populasi satwa khas Merbabu ini masih lestari.

Ekosistem untuk menunjang kehidupan rekrekan ini juga masih terjaga.

Sebab, Rekrekan ini lebih selektif dalam memilih habitat untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Baca juga: Kisah Inspiratif Mbah Bingah Hidupi Suami & Rajin Sedekah dari Hasil Pungut Botol di Gunung Merbabu

Rekrekan ini hanya memilih habitatnya di ketinggian antara 1.900-2.300 mdpl.

“Makanan seperti Kemlanding gunung, Pampung, Gendung, Sengiran, Kesowo, Akasia dan Kerinyu masih terjaga di gunung Merbabu,” kata Junita.

Selain Rekrekan, monitoring selama 5 hari ini juga menjumpai 2 primata lainnya.

Ada 25 ekor Lutung Budeng dan 12 ekor monyet ekor panjang.  

“Kami terus melakukan monitoring dan patroli kawasan untuk memastikan keamanan dan kelestarian satwa prioritas ini,” pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Jumlah Pendaki di Gunung Lawu Jalur Wilayah Karanganyar Mulai Alami Peningkatan

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved