Kata Miralem Pjanic Usai Dilego Barcelona ke Klub Liga Turki Besiktas: Pelatih Tak Menghargai Saya!

TRIBUNSOLO.COM, SPANYOL - Satu lagi pemain yang "diusir" oleh Barcelona dari Camp Nou, yaitu Miralem Pjanic.

Musim depan, sang gelandang bakal memperkuat klub Liga Turki Besiktas dengan status pinjaman selama satu musim.

Hal itu dilakukan pihak Barca demi mengurangi beban finansial klub yang saat ini sedang merosot drastis.

Akibatnya, beberapa pemain terpaksa harus "diusir" dengan cara dipinjamkan atau dijual.

Ketika Besiktas tertarik untuk meminjam gelandang asal Bosnia itu, Barcelona langsung menyambut baik tawaran tersebut.

Selain itu, Pjanic dinilai tak memberikan banyak kontribusi semenjak diboyong Barcelona dari Juventus pada musim panas 2020.

Baca juga: Walau Jarang Dimainkan Manchester United, Agen Donny van de Beek Sebut Kliennya Penyabar

Baca juga: Romeo Lavia, Remaja yang Dibawa Manchester City ke Liga Champions, Pernah Repotin 2 Bintang Muda MU

Pjanic hanya tampil sebanyak 6 kali sebagai starter di Liga Spanyol musim lalu karena terganggu cedera dan performa buruk membuatnya kerap dipinggirkan pelatih Barcelona, Ronald Koeman.

Setelah kepindahan tersebut, Miralem Pjanic langsung 'menyerang' Koeman.

Pjanic merasa tidak dihargai oleh juru taktik asal Belanda itu selama berkostum Barcelona.

"Pelatih, ya," jawab Pjanic saat ditanya apakah dia tidak dihargai Koeman di Barcelona, seperti dikutip BolaSport.com dari Marca.

"Saya tidak bisa terbiasa dengan situasi yang saya hadapi tahun lalu."

"Saya tahu saya tidak menginginkannya."

Baca juga: Skuad Liga Champions Manchester City : Foden Out, Jack Grealish & Remaja 17 Tahun Diangkut Guardiola

Baca juga: Resmi Gantung Sepatu, Eks Bayern Munchen Mario Mandzukic Pamitan, Tulis Pesan Haru di Instagram

"Saya seorang pemain. Saya suka bermain sepak bola, inilah yang membuat saya bahagia."

"Saya selalu ingin bermain untuk Barca tetapi saya tidak menyangka situasinya akan menjadi begitu rumit."

"Lalu ketika saya bermain, sulit secara fisik dan mental untuk menjadi baik, karena itu membunuh kepercayaan diri saya, karena saya tidak memiliki komunikasi dengan Koeman."

"Itu sangat aneh karena seorang pelatih adalah orang yang mengatakan siapa yang bermain dan siapa yang tidak, tetapi ada berbagai cara untuk melakukan sesuatu."

"Saya adalah pemain yang dapat menerima segalanya tetapi saya selalu ingin diberitahu hal-hal secara langsung," ujar gelandang asal Bosnia itu menambahkan. (*)