Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Pemasukan Desa Ponggok Minim Selama Corona, Umbul Ponggok Merugi Hingga Rp 800 Juta, Kok Bisa ?

Pandemi Covid-19 membikin pengelola Umbul Ponggok merugi hingga ratusan juta.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Tri Widodo
TribunSolo.com/Rahmat Jiwandono
Wisatawan mencoba flyboard di Umbul Ponggok di Dukuh/Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Senin (7/6/2021). 

Selama Pandemi Covid-19, Potensi Kerugian Umbul Ponggok Klaten Capai 80 Persen

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - BUMDes Tirta Mandiri Ponggoku harus menelan pil pahit. 

Corona bikin ratusan juta pendapatannya dari wisata air Umbul Ponggok hilang . 

Baca juga: Lesunya Wisata Umbul Ponggok Klaten, Pengunjung Tak Sampai 100 Orang pas Lebaran, Ini Kata Pengelola

Baca juga: PSBB Klaten Jilid II, Wisata Air Boleh Terima Pengunjung, Pengelola Umbul Ponggok : Ini Angin Segar

Kepala Divisi Wisata Perdesa BUMDes Tirta Mandiri Ponggok Suyamtoko mengatakan selama musim Corona ini Umbul Ponggok merugi hingga 80 persen. 

"Dulu pendapatan bisa mencapai Rp 1 miliar sekarang hanya Rp 200 juta per bulan," kata Suyamtoko, yang ditemui saat pra Simulasi Destinasi Wisata Klaten, Jum'at (3/9/2021)

Dia menyebut, selama pandemi Covid-19 Objek Wisata Umbul Ponggok hanya bisa beroperasi selama 5 bulan.

Itupun jumlah pengunjungnya sangat sedikit. 

" Jumlah wisatawan yang datang ke Umbul Ponggok hanya sekitar 3 ribu orang di bulan November 2020," katanya. 

Padahal jika waktu normal wisatawan yang datang ke Umbul Ponggok bisa bisa tembus 15 ribu orang per bulan.

"Wisatawan yang datang ke sini kebanyakan berasal dari luar kota, sedangkan kita terkendala dengan masalah pembatasan PPKM," ujar Suyamtoko.

Diapun meminta pemerintah untuk tidak menutup objek wisata lagi. Hal itu bisa memperpuruk pendapatan  Umbul Ponggok.

"Namun, jika objek wisata dibuka dengan ada kententuan seperti prokes, kami tak masalah, " ucap Suyamtoko.

Janji Terapkan Prokes

Pengelola Umbul Ponggok berjanji akan menegakkan protokol kesehatan (Prokes) bagi wisatawan.

Tak cukup disitu saja, pengelola juga bersedia membatasi pengunjungnya. 

Marketing BUMDes Tirta Mandiri, Agus Santosa mengatakan pra simulasi ini sebagai rol contoh pengelola objek wisata dan bisa diterapkan ke wisatawan yang datang.

"Meski belum sempurna, ini bisa jadi contoh teman-teman pengelola objek wisata air di Kabupaten Klaten," kata Agus, kepada TribunSolo.com, Jum'at (3/9/2021).

Agus mengatakan dalam usai pra simulasi ini, pengelola tetap menerima wisatawan dengan pembatasan.

Pembatasan yang dimaksud maksimal 150 orang.

"Waktu operasional mulai dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB," ujar Agus.

Agus mengatakan dalam pengoperasian objek wisata Umbul Ponggok, akan menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

Pria yang disapa Mbah Gondrong mengatakan syarat memasuki objek wisata Umbul Ponggok yaitu datang dengan kondisi sehat.

"Selain itu, wisatawan yang bisa menunjukan kartu vaksin, akan diberikan reward yaitu diberikan diskon tertentu," kata Agus.

Kemudian, untuk wisatawan di bawah 7 tahun dan di atas 50 tahun, akan ditempatkan di tempat tertentu.\

Baca juga: Begitu Ketatnya Protokol Kesehatan di Umbul Ponggok Klaten, Tapi Masih Kebobolan saat Ada Rapid Test

Ini dilakukan agar, wisata dengan golongan tersebut tidak bercampur dengan orang lain.

"Secara realitis masih banyak yang belum mendapatkan vaksin," ujarnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved