Berita Klaten Terbaru
Begitu Ketatnya Protokol Kesehatan di Umbul Ponggok Klaten, Tapi Masih Kebobolan saat Ada Rapid Test
Direktur BUMDes Tirta Mandiri Desa Ponggok, Joko Winarno merinci satu persatu protokol kesehatan, mulai dari sebelum memasuki objek wisata.
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Sejumlah objek wisata di Kabupaten Klaten diperbolehkan untuk buka operasionalnya di tengah pandemi Covid-19.
Sudah barang tentu jika kelonggaran tersebut disertai dengan protokol kesehatan yang ketat.
Salah satunya di objek wisata yang menjadi andalan warga Klaten, yakni Umbul Ponggok.
Direktur BUMDes Tirta Mandiri Desa Ponggok, Joko Winarno merinci satu persatu protokol kesehatan, mulai dari sebelum memasuki objek wisata.
Baca juga: Cerita Pengelola Umbul Ponggok, Sesalkan Pemkab Klaten Ujug-ujug Lakukan Rapid Test di Lokasi Wisata
Baca juga: Ada Mayat Wanita Tergeletak, Pedagang Pasar Ayam Nglangon Sragen Geger
"Begitu pengunjung wisata datang, yang pertama dilakukan tentunya harus cuci tangan, kami sediakan dua Kendi yang digunakan untuk cuci tangan bagi setiap pengunjung yang ada," kata dia dalam Overview Tribunnews,Kamis (5/11/2020).
Setelah itu, pengunjung bakal dilakukan screening kesehatan yakni pengecekan suhu.
Jika tak melampau batas normal, pengunjung diperbolehkan melalui tahapan berikutnya yakni pendataan.
"Kita data masing-masing pengunjung, satu persatu dan name by name," aku dia.
"Ini harapannya seandainya nanti ada hal-hal yang tidak kita inginkan kita enak untuk menindaklanjuti," terangnya.
Pengunjung di dalam Umbul Ponggok sendiri dibatasi dari besar kapasitas.
Pengelola hanya mengijinkan pengunjung masuk hanya 300 orang saja.
Jika penuh dan tak kebagian, pengunjung lain dapat menunggu slot atau dapat ke objek wisata lain yang direkomendasikan.
"Pengunjung tidak boleh meludah juga," ungkapnya.
"Sebelum masuk ke lokasi harus mandi dulu," tegas Joko.