Berita Solo Terbaru
Reaksi Gibran Habis Ada Corat-coret kini Poster yang Ditempel di Jalan Solo : Silahkan ke Balai Kota
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mempersilahkan orang yang menempel kritikan di jalanan mendatanginya.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mempersilahkan orang yang menempel kritikan di jalanan mendatanginya.
Hal ini menanggapi beredarnya poster dari kertas yang berisi kritik seperti Jalan Gatot Subroto hingga di kawasan Panggung, Kecamatan Jebres.
"Kalau ada kritik atau saran, silakan sampaikan langsung ke saya, saya tidak anti kritik," ungkapnya kepada Tribunsolo.com, pada Kamis (9/9/2021).
Baca juga: BREAKING NEWS : Ini Sosok Pembuang Bayi di Wonogiri yang Dicokok Polisi,Ternyata Masih di Bawah Umur
Baca juga: Coretan Orang Miskin Dilarang Sakit di Solo Hilang Dalam Sekejap, Kini Tulisan Dicat Tapi Berbekas
Tal hanya itu, Gibran juga meminta yang ingin melakukan aduan bisa datang ke Balaikota Solo.
"Silakan ke Balai Kota, mau datang saya persilahkan, kalau mau melalui media sosial juga," aku dia.
"Kita cari solusi bersama-sama, enggak pernah ada yang tolak, kita layani," ujarnya.
Untuk itu, Wali Kota Solo meminta untuk tidak melakukan perusakan fasilitas umum dengan tempelan-tempelan tersebut.
"Jangan rusak falsum dan rumah dipinggir jalan," harap dia.
Banyak di Sejumlah Tempat
Tulisan bernada kritik untuk Pemerintah muncul beberapa wilayah di Solo.
Tulisan tersebut berbunyi 'Kinerja Diperbaiki Bukan Kritiknya yang Dibatasi'. Tulisan tersebut berada di kawasan Jalan Gatot Subroto 2, Kemlayan, Kecamatan Serengan, Kota Solo.
Selain di Jalan Gatot Subroto 2, ada juga pamflet di kawasan Jalan Semarang - Solo, Jebres.
Baca juga: Coretan Orang Miskin Dilarang Sakit di Solo Hilang Dalam Sekejap, Kini Tulisan Dicat Tapi Berbekas
Baca juga: Alasan Gibran Hapus Coretan Orang Miskin Dilarang Sakit di Solo: Itu Bukan Seni Tapi Vandalisme
Tulisan tersebut yakni 'Jualan Dipenjara, Ngga Jualan Mati Kelaparan'.
Warga sekitar kawasan tersebut, Suyatdi mengatakan, pamflet bertuliskan kritik tersebut sudah lama ada.