Berita Sragen Terbaru
Dua Bulan Hilang, Pria Sambungmacan Ditemukan Tewas Tinggal Tulang Belulang, Keluarga Tolak Otopsi
Warga Dukuh Krujon, Desa Toyogo, Kecamatan Sambungmacan, digegerkan penemuan mayat yang tinggal tulang belulang di saluran air lapangan voli.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Warga Dukuh Krujon, Desa Toyogo, Kecamatan Sambungmacan, digegerkan penemuan mayat yang tinggal tulang belulang di saluran air lapangan voli.
Kasi Humas Polres Sragen AKP Suwarso, mewakili Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi, mengatakan penemuan mayat pada Jumat (17/9/2021) pagi hari.
"Saat itu ada warga sedang membuang sampah, melihat tulang kepala tengkorak yang masih ada sisa pembusukan,” ungkapnya kepada TribunSolo.com.
Setelah adanya laporan itu, Polsek Sambungmacan langsung melakukan penyisiran dan ditemukan badan yang sudah membusuk.
Baca juga: Terlanjur Viral Air Sungai Wonosari Jadi Merah, Polisi Turun Tangan, Periksa Saksi dan Ambil Sampel
Baca juga: Terbukti Buang Limbah Ciu ke Bengawan Solo, Polda Jateng Tetapkan Dua Warga Polokarto Jadi Tersangka
"Mayat tersebut menggunakan baju berwarna oranye di bagian depan dan hitam di bagian belakang," ungkapnya.
Mayat yang menjadi kerangka selanjutnya evakuasi petugas PMI dan tim Inafis Polres Sragen.
"Jenazah lalu dibawa ke RSUD Suhardi Prijonegoro Sragen," ungkapnya.
Setelah penyelidikan, polisi juga mendapat laporan ada orang hilang bernama Eko Sutejo (44).
Yakni warga Dukuh Krujon, Desa Toyogo, Kecamatan Sambungmacan.
Eko dinyatakan hilang sejak 27 Juli 2021 denganmemakai pakaian kaos bagian depan warna orange dan bagian belakang warna hitam, serta celana pendek warna merah.
Dari keterangan saksi, pemeriksaan tubuh dan tempat kejadian perkara (TKP), serta petunjuk lainnya, diduga kuat jenazah yang ditemukan adalah Eko Sutejo.
"Pihak keluarga telah menerima atas kematian Eko Setejo dan menolak otopsi," ujarnya.
Melalui Kapolsek Sambungmacan Iptu Widarto, jenazah diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan.
Baca juga: Bagikan Potret Mendiang Kasino yang Wafat 24 Tahun Silam, Indro Warkop Tulis Pesan Menyentuh
Baca juga: Kronologi Kapal Pengayoman Terbalik saat Menyeberang ke Pantai Sodong Cilacap, 2 Orang Tewas
Tewas Tenggelam
Seorang penembak ikan, Hartoyo (40) tiba-tiba tak bisa bergerak dan tewas tenggelam usai terjatuh dari pohon, Rabu (15/9/2021).
Peristiwa nahas itu terjadi di aliran sungai irigasi di Desa Pojok, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo.
Menurut Koordinator SAR Sukoharjo, Muklis, korban dilaporkan tenggelam sekira pukul 12.20 WIB saat tengah menembak ikan di sungai.
"Saat itu korban tengah menembak ikan di sungai bersama rekannya," ujarnya kepada TribunSolo.com.
Baca juga: Catat! Satpol PP Boyolali Tegaskan Resto Bisa Dibuka Tapi Wisatanya Belum, Jika Nekat Ini Akibatnya
Baca juga: Viral Video Gerombolan ABG Cegat Truk Tronton Demi Konten: 1 Orang Tewas Terlindas, Sopir Diamankan
Korban saat itu memanjat pohon Lo, yang berada di tepi sungai.
Rekan korban, Giono (51) sempat mendengar teriakan korban kutuk atau nama ikan).
Tetapi setelah dilihat korban susah terjatuh ke sungai.
"Teman korban sempat memberi partolongan dengan galah, tetapi hanya topinya yang muncul dipermukaan," ujarnya.
Pada saat korban jatuh senapan ikannya ikut terjatuh dan kasih dalam kondisi aktif.
Tim SAR yang mendapati laporan tersebut, langsung mendatangi lokasi untuk melakukan evakuasi.
Pencarian dilakukan sekira pukul 12.30 WIB atau selang 15 menit kemudian jasad korban berhasil ditemukan tim SAR.
"Korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di 15 meter dari titik jatuhnya," ujarnya.
Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit untuk dilakukan otopsi, dan akan diarahkan untuk dibawa ke keluarga.
Tewas di Bengawan Solo
Nasib pilu dialami suami berinisial St (64) warga Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen.
Bertapa hancur hatinya saat mengetahui sang istri meninggal mengambang di Sungai Bengawan Solo, tak jauh dari rumahnya.
Istrinya, S (51) ditemukan pada Rabu (4/8/2021) sekitar pukul 10.00 WIB.
Baca juga: Geger Mayat Perempuan Mengambang di Sungai Plupuh Sragen, Ternyata Seorang Petani
Baca juga: Hendak Buang Air Besar di Sungai, Warga di Kediri Digegerkan Temuan Mayat Mengapung
Kasubag Humas Polres Sragen, AKP Suwarso mengatakan, Korban S ditemukan telah mengapung sekitar pukul 10.00 WIB pagi tadi.
"Kejadian itu diketahui, setelah suami korban pulang dari membeli pupuk, diketahui korban sudah tidak berada di rumah," ungkapnya, kepada TribunSolo.com, Rabu (4/8/2021).
Kemudian, St mengajak keponakannya untuk mencari istrinya ke aliran sungai Bengawan Solo.
Baca juga: Hendak Cuci Tangan, Air di Bak Mandi Warga Wonogiri ini Tercampur Darah, Ternyata Ada Mayat
"Karena sebelum korban meninggal dunia, sering pergi ke pinggir aliran sungai Bengawan Solo, mungkin sudah memiliki niatan (bunuh diri)," katanya.
Saat pergi ke sungai Bengawan Solo, S selalu diawasi, karena tengah menderita gangguan jiwa.
Dan benar, St melihat sendiri sang istri telah mengapung di tengah aliran sungai Bengawan Solo, yang ada di dekat rumahnya.
Baca juga: Mayat Laki-laki Ditemukan Dekat Perkebunan Karet di Jember, Polisi Temukan Tang di Sekitar Korban
Kemudian, St berteriak meminta tolong, dan datanglah seorang warga ke lokasi kejadian.
"Keponakannya langsung turun ke sungai, sambil berenang, kemudian juga mendorong korban yang sudah tidak bergerak ke pinggir sungai," terangnya.
Kondisi S sudah meninggal dunia, dengan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ditubuhnya.
Kemudian, jenazah dibawa ke rumah duka, untuk selanjutnya dimakamkan.
Geger Penemuan Mayat
Mayat perempuan ditemukan mengambang di aliran Sungai Bengawan Solo, Rabu (4/8/2021).
Tepatnya di Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen.
Kasubag Humas Polres Sragen, AKP Suwarso membenarkan kejadian tersebut.
Baca juga: Dicari Orangtua Mayat Bayi Perempuan yang Dibuang di Sungai Karanganyar: Meninggal 2 hari Lalu
Baca juga: Viral Video Penumpukan Jenazah di RS Kasih Ibu Solo, Kamar Mayat Tak Lagi Muat, Begini Kata Manajer
"Benar, identitas mayat ialah S, seorang perempuan berusia 51 tahun, yang bekerja sebagai petani," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Rabu (4/8/2021).
S merupakan warga Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim inafis Polres Sragen, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ditubuh mayat tersebut.
Hasil swab antigen yang dilakukan menunjukkan negatif Covid-19.
Baca juga: Viral Kamar Kos Driver Ojol Muncul Bau Busuk, Dikira Bau Mayat Sampai Dibuka Paksa, Ternyata Sampah
"Dugaan sementara, kejadian tersebut murni kecelakaan air," ujarnya.
"Korban juga mengalami gangguan jiwa, diduga depresi karena menderita sakit perut yang tak kunjung sembuh," pungkasnya.
Kemudian, jenazah diserahkan ke keluarga dan menerima kematian korban karena kecelakaan air. (*)