Berita Sragen Terbaru
Kronologi Kebakaran Pasar Janglot Sragen: Diduga Konsleting Listrik, Api Menyambar Tabung Gas
Penyebab kebakaran di Pasar Janglot, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen diduga disebabkan oleh korsleting listrik dari salah satu kios.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Agil Trisetiawan
Kebakaran hebat tersebut, terjadi pada Sabtu (25/9/2021) sekitar pukul 23.30 WIB.
Akibat kejadian tersebut, pedagang untuk sementara waktu tak bisa berjualan.
Salah satu pedagang, Mugiyono mengatakan diperkirakan pasar akan lumpuh selama satu pekan kedepan.
"Saya tanya sama Pak Lurah pasar, katanya tidak boleh digunakan dulu, sampai seminggu kedepan, karena kan masih ada proses pemeriksaan dan pembersihan," katanya kepada TribunSolo.com, Minggu (26/9/2021).
Baca juga: Kesaksian Pedagang Pasar Janglot Sragen: Kios Ludes Terbakar, Rugi Puluhan Juta
Baca juga: Cerita Warga Soal Lokasi Kecelakaan Maut di Masaran Sragen, Minim Penerangan
Baca juga: Biodata Sugiyamto, Anggota DPRD Sragen : Pengusaha Batik yang Pernah Maju Jadi Calon Bupati
Jika aktivitas berdagang dihentikan selama satu minggu, hal itu membuat pedagang keberatan.
Pasalnya, bagi sebagian pedagang, termasuk Mugiyono berjualan dipasar merupakan satu-satunya mata pencaharian.
"Kalau tidak boleh berjualan seminggu, ya kita keberatan, kalau saya sendiri, berjualan di pasar ini, satu-satunya sumber pendapatan," terangnya.
Mugiyono pun berharap, ada relokasi untuk sementara waktu, saat pasar masih ditutup.
"Harapan kita dari para pedagang, kalau bisa dikasih tempat dulu untuk berjualan, entah didepan pasar atau dimana, karena barang dagangan kita sudah habis, darimana lagi kita bisa menyambung hidup," harapnya.
Hingga Minggu (26/9/2021) pedagang masih sibuk membersihkan sisa-sisa kebakaran.

Kesaksian Pedagang
Para pedagang di Pasar Janglot, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen hanya bisa pasrah melihat kiosnya dilahap si jago merah.
Sebelumnya, kebakaran hebat melanda Pasar Janglot pada Sabtu (23/9/2021) sekitar pukul 23.30 WIB.
Akibat kejadian tersebut, sementara ada 57 kios dan los milik pedagang ludes terbakar.
Salah satu pedagang, Mugiyono mengatakan ia hanya bisa pasrah, melihat sebagian kiosnya sudah terbakar.