Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Dies Natalis Ke-37, Universitas Terbuka Surakarta Dipuji Pemkot, Jadi Pionir Pembelajaran via Daring

Universitas Terbuka (UT) Surakarta menggelar seminar Dies Natalis ke-37 di Ballroom Hotel Lorin, Selasa (28/9/2021).

Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Fristin Intan
Universitas Terbuka (UT) Surakarta menggelar seminar Dies Natalis ke-37 di Ballroom Hotel Lorin, Selasa (28/9/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Universitas Terbuka (UT) Surakarta menggelar seminar Dies Natalis ke-37 di Ballroom Hotel Lorin, Selasa (28/9/2021).

Kegiatan bertema 'Membangun SDM Unggul Melalui Digital Learning Ecosystem untuk Indonesia Tangguh' itu, menerapkan protokol kesehatan ketat.

Peserta merupakan mahasiwa, dosen dan tenaga pendidikan yang mengikuti acara secara offline dan daring (online) karena masih pandemi.

Direktur UT Surakarta, Yulia Budiwati mengatakan tema ini diambil untuk mengenalkan mahasiwa UT memiliki kemampuan yang tak kalah dengan universitas lain.

Baca juga: Pandemi, Pantai Sembukan Wonogiri Diburu Pengunjung untuk Ritual, Ramai saat Selasa & Kamis Kliwon

Baca juga: Universitas Terbuka Surakarta, Mengakomodasi Kebutuhan Belajar Melalui Keunikannya

"Ini atmosfer akademik dari UT, mungkin banyak melihat banyak perbedaan dari UT dari universitas kampus," ungkapnya kepada TribunSolo.com.

"Padahal selama ini kami juga melakukan pembelajaran secara kombinasi, yakni secara daring atau jarak jauh saja," aku dia membeberkan.

Yulia menjelaskan dalam segi pembelajaran juga memiliki karakteristik yang kuat, baik dari konten akademik dan substansi sehingga mampu berkompetisi.

"Seperti bulan depan kami akan melakukan kuliah umum, secara daring untuk mahasiswa dan umum," ujarnya.

"Karena pada dasarnya UT merupakan kampus dengan sistem digital learning ecosystem," aku dia.

Dekan Fakultas Ekonomi UT Surakarta, Ali Muktiyanto, menjelaskan sistem learning ecosystem, sudah masuk dalam pembelajaran UT sejak awal dan menjadi bagian sistem akademik.

"Kita pun membangun pembelajaran lewat digitalisasi, baik dari teknologi sistem hingga evaluasi pembelajaran," jelasnya.

Harapannya dengan pembelajaran learning ecosystem dapat membangun masyarakat digital.

"Ujungnya membangun masyarakat digital dan semua orang bisa belajar tanpa terbatas ruang dan waktu yang bisa diterapkan di UT," ungkapnya.

Kepala Bappeda Kota Solo, Tulus Widajat, mewakili Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakoso, mengatakan UT menjadi kampus yang sangat berperan aktif dalam pendidikan di Kota Solo.

"UT adalah institusi pendidikan tinggi yang menang dari universitas lain, sebab pembelajaran UT sudah menggunakan digital sejak awal pembelajaran," ungkapnya.

Baca juga: Lebih Dekat dengan Universitas Terbuka Surakarta, Tak Batasi Umur Mahasiswa Baru hingga Tiadakan DO

Tak hanya itu, Tulus mengatakan keberadaan UT diharapkan dapat mencetak mahasiswa yang lebih baik.

"Menjadi sangat penting untuk mencetak kader bangsa yang bisa memanfaatkan teknologi, serta menciptakan inovasi-inovasi dan hadir langsung di tengah masyarakat," terang dia.

"Seperti mendukung masyarakat dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN), dan mendukung sebagai agen perubahan," harap dia.

Keunikan Kuliah di UT Solo

Selain mengedepankan pembelajaran berbasis online, Universitas Terbuka (UT) Surakarta juga mempunyai keunggulan yang lain.

Manager Pembelajaran, Beti Cayaning Astuti, menerangkan UT Surakarta mempunyai ciri khusus yang berbeda dari universitas pada umumnya.

Universitas Terbuka Surakarta Kampus Online Pertama dengan Prinsip Pendidikan untuk Semua

Pertama adalah tidak adanya seleksi masuk bagi mahasiswa baru, baik jalur SNMPTN, SBMPTN maupun Jalur Mandiri.

Semua calon mahasiswa baru dapat langsung melakukan pendaftaran dengan melengkapi seluruh berkas yang di-syaratkan UT Surakarta.

"Pendaftarannya pun tidak dibatasi, misalkan periode ditutup bulan Agustus dan mendaftar bulan September akan tetap bisa mendaftar," kata Beti saat ditemui TribunSolo.com, Rabu (29/7/2020).

"Nanti sementara hanya dapat mengisi biodata, untuk perkuliahan masuknya ke semester berikutnya," imbuh Beti.

Ciri khusus lainnya adalah meniadakan pembatasan usia.

Ya, UT Surakarta tidak membatasi umur calon mahasiswa baru maupun pembatasan umur ijazah.

"Semua usia, asal memiliki ijazah SLTA dan sederajat, termasuk Paket C bisa mendaftar ke UT." katanya.

"Mahasiswa UT sangat heterogen baik dari sisi usia, geografis, sosial ekonomi, pekerjaan, dan lain-lain." imbuhnya menegaskan.

Dikatakan oleh Beti jika profesi mahasiswa UT juga sangat beragam.

"Kami ada mahasiswa yang profesinya pejabat di kantor pemerintahan namun ada juga yang profesinya tukang sayur," tuturnya.

"Amanah pendidikan UT adalah menyediakan akses pendidikan tinggi yang dapat menjangkau semua kalangan," terangnya.

Lebih Dekat dengan Universitas Terbuka Surakarta, Tak Batasi Umur Mahasiswa Baru hingga Tiadakan DO

Lanjut Beti, ciri khusus lain dari universitas yang mendapatkan akreditasi B tersebut adalah tidak diberlakukannya sistem Drop Out (DO) sebagai konsekuensi UT sebagai institusi pendidikan terbuka yang menyelenggarakan pendidikan sepanjang hayat.

"Berapa semester mahasiswa akan menempuh kuliahnya, tergantung dari kebutuhan mahasiswa itu sendiri." ujarnya.

"Tentunya kami menginginkan mahasiswa bisa lulus tepat waktu," terangnya.

Mahasiswa dari perguruan tinggi lain yang terkendala oleh berbagai hal pada saat menempuh pendidikan sehingga harus terhenti maka dapat melanjutkan ke UT melalui sistem tranfer mata kuliah atau yang dikenal dengan istilah Alih Kredit.

UT juga tidak menerapkan skripsi untuk jenjang diploma dan sarjana. "Sementara ini kami ganti dengan Tugas Akhir (TA)," tegasnya. 

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved