Berita Solo Terbaru
Meskipun Sudah 117 Persen, Gibran Ungkap Ternyata Ada Warga Solo Ogah Disuntik Vaksin Covid-19
Gibran menekankan, akan mengambil langkah khusus karena masih ada warga yang menolak disuntik vaksin.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Meski capian vaksinasi di Kota Solo telah menembus angka 117 persen, namun masih ada warga yang tidak mau disuntik vaksin.
Hal ini terungkap dari Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Adapun angka 117 persen itu disebutkan, bukan hanya warga Solo tetapi banyak dari warga luar kota, akan tetapi bekerja dan sekolah di Solo.
Gibran menekankan, akan mengambil langkah khusus karena masih ada warga yang menolak disuntik vaksin.
Baca juga: Kejadian Aneh di Makam Prajurit Pangeran Sambernyawa : Lampu Tak Bisa Hidup, Kerbau Tiba-tiba Lumpuh
Baca juga: Mahasiswa yang Sampaikan Tuntutan pada Jokowi itu Ternyata dari UNS Solo, Pernah Sindir Puan
"Kemarin sudah ngobrol dengan Pak Dandim, yang enggan atau menolak divaksin akan disisir oleh Babinsa," jelas dia kepada TribunSolo.com, Selasa (28/9/2021).
"Akan ada mitigasi khusus, nanti kita lakukan door to door," terang dia.
Gibran mengungkapkan, warga yang belum mau vaksin karena masih belum yakin.
"Kebanyakan belum yakin, punya komorbid. Kebanyakan juga pernah kena Covid-19 jadi perlu nunggu lagi," ungkapnya.
Sedangkan untuk jumlah persentase, Girban tidak menjelaskan secara detail.
"Yang jelas, berapapun jumlahnya, akan kami mecoba merayu agar mau vaksin," harap dia.
Capaian Vaksin
Wali Kota Gibran Rakabuming Raka memamerkan angka capaian vaksinasi Covid-19 di Solo yang sudah mencapai 106,06 persen.
Hal ini seperti yang diungguh orang nomor satu di Kota Bengawan melalui laman IG resminya, Sabtu (18/9/2021) malam yaitu :
'Kabar baik, capaian vaksinasi di solo sudah 106,06 persen.
Diiringi dengan turunnya angka Covid-19 secara drastis.
Tidak dipungkiri berhasilnya pelaksanaan PPKM dan percepatan vaksinasi mampu menekan penularan Covid-19'