Profil 10 Pahlawan Revolusi yang Gugur dalam Peristiwa G30S PKI, Lengkap Daftar Tempat Bersejarahnya
Agar tak ketinggalan informasi seputar G30S/PKI, simak pengetahuan seputar profil 10 pahlawan revolusi dan tempat-tempat bersejarah seputar G30S.
TRIBUNSOLO.COM -- Kamis (30/9/2021), rakyat Indonesia akan memperingati peristiwa bersejarah G30S PKI.
Agar tak ketinggalan informasi seputar G30S/PKI, simak pengetahuan seputar profil 10 pahlawan revolusi dan tempat-tempat bersejarah seputar G30S.
Seperti diketahui, beberapa tempat menjadi "saksi bisu" dari peristiwa G30S/PKI atau Gerakan 30 September.
Bahkan, beberapa tempat ini sekarang ada yang dijadikan lokasi wisata sejarah.
Baca juga: Jejak Pimpinan PKI DN Aidit di Boyolali, Konon Dieksekusi di Kawasan Simpang Lima
Baca juga: Ada Kuburan Massal Terduga PKI di Teras Rumahnya, Pemilik di Tenggak Sragen: Tak Ada Kejadian Aneh
Pada malam jahanam G30S itu, sejumlah perwira tinggi militer menjadi korban.
Mereka dibunuh dan dimasukkan ke dalam sebuah sumur bernama Lubang Buaya.
Peristiwa yang terjadi 30 September 1965 itu, disebut-sebut merupakan upaya kudeta dari PKI.
Kendati begitu, perdebatan mengenai dalang di balik peristiwa tersebut pun masih jadi perdebatan sampai sekarang.
Dihimpun dari TribunTravel.com, berikut adalah deretan tempat bersejarah tersebut:
1. Museum Jenderal AH Nasution

Dulunya, tempat ini adalah rumah yang ditempati oleh keluarga Jenderal AH Nasution.
Jenderal AH Nasution dan keluarganya, tinggal di sini semenjak menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Kini, rumah tersebut menjadi museum, dan diresmikan pada tahun 2008 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Di rumah ini, Jenderal AH Nasution lolos dari sebuan pasukan yang hendak membunuhnya.
2. Museum Sasmitaloka

Di tempat inilah dulunya Jenderal Ahmad Yani tewas setelah diberondong senapan semi otomatis Thompson yang dipakai pasukan Tjakrabirawa.
Rumah ini berada di Jalan Lembang D 58 Menteng, Jakarta Pusat.
Kini, rumah tersebut menjadi Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi Jenderal Ahmad Yani.
3. Monumen Ade Irma Suryani

Ade Irma Suryani merupakan putri bungsu Jenderal AH Nasution.
Ia yang masih berusia 5 tahun, tewas terbunuh oleh peluru yang ditembakan pasukan yang menyerbu rumah AH Nasution pada peristiwa G30S.
Kini, lokasi jenazah Ade Irma disemayamkan menjadi Monumen Ade Irma Suryani.
Monumen ini berada di halaman depan Kantor Pemerintah kota Administrasi, Jakarta Selatan.
4. Monumen Pancasila Sakti

Di tempat inilah dulunya terdapat sebuah sumur sedalam 12 meter, tempat jasad sejumlah perwira tinggi militer dibuang.
Kini, di lokasi tersebut, dibangun Monumen Pancasila Sakti.
Monumen ini dibangun di atas lahan seluas 14,6 hektare, berlokasi di Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta.
Nama-nama pahlawan revolusi Indonesia
Dihimpun TribunJabar.id dari berbagai sumber, berikut adalah nama-nama Pahlawan Revolusi Indonesia:
1. Jenderal (anm.) Ahmad Yani
Jenderal TNI Anumeerta Ahmad Yani lahir di Purworejo, Jateng, 19 Juni 1922.
Ahmad Yani meninggal di Lubang Buaya, Jakarta 1 Oktober 1965, ketika umurnya masih 43 tahun.
Kala itu, Ahmad Yani merupakan KASAD atau Kepala Staf Angkatan Darat TNI.
2. Letnan Jenderal (anm.) R. Suprapto
Letnan Jenderal TNI Anumerta R. Suprapto lahir di Purwokerto, Jawa Tengah, 20 Juni 1920.
Suprapto meninggal di Lubang Buaya pada 1 Oktober 1965.
Umurnya saat itu adalah 45 tahun.
3. Letnan Jenderal (anm.) M.T. Haryono
Letnan Jenderal TNI Anumerta Mas Tirtodarmo Haryono lahir di Surabaya, Jawa Timur, 20 Januari 1924.
Dia meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965.
Kala itu, umurnya adalah 41 tahun
4. Letnan Jenderal (anm.) S. Parman
Letnan Jenderal TNI Anumerta Siswondo Parman lahir di Wonosobo, Jawa Tengah, 4 Agustus 1918.
Pria yang dikenal dengan nama S. Parman ini meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965.
Umurnya saat itu adalah 47 tahun.
5. Mayor Jenderal (anm.) D.I. Pandjaitan
Mayor Jenderal TNI Anumerta Donald Isaac Panjaitan atau disingkat D.I. Panjaitan lahir di Balige, Sumatera Utara, 9 Juni 1925.
Dia meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965.
Saat itu, umurnya adalah 40 tahun.

6. Mayor Jenderal (anm.) Sutoyo Siswomiharjo
Mayor Jenderal TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo lahir di Kebumen, Jawa Tengah, 28 Agustus 1922.
Sutoyo meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965.
Umurnya saat itu 43 tahun.
7. Kapten (anm.) Pierre Tendean
Kapten Czi. (Anumerta) Pierre Andries Tendean lahir 21 Februari 1939.
Ia meninggal 1 Oktober 1965 di umur yang masih sangat muda, yaitu 26 tahun.
8. AIPDA (anm.) Karel Satsuit Tubun
Ajun Inspektur Polisi Dua Anumerta Karel Sadsuitubun lahir di Maluku Tenggara, 14 Oktober 1928.
Dia meninggal di Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 36 tahun.
9. Brigadir Jenderal (anm.) Katamso Darmokusumo
Brigadir Jenderal TNI (Anumerta) Katamso Darmokusumo lahir di Sragen, Jawa Tengah, 5 Februari 1923.
Dia meninggal di Yogyakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 42 tahun.
Katamso merupakan mantan Komandan Korem 072/Pamungkas.
10. Kolonel (anm.) Sugiono
Kolonel Inf. (Anumerta) R. Sugiyono Mangunwiyoto lahir di Gedaren, Sumbergiri, Ponjong, Gunung Kidul, 12 Agustus 1926.
Ia meninggal di Kentungan, Yogyakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 39 tahun.
Sugiono merupakan mantan Kepala Staf Korem 072/Pamungkas.
Artikel ini telah tayang di Tribun Jabar dengan judul: Nama-nama Pahlawan Revolusi yang Gugur pada Peristiwa G30S PKI, Lengkap Tempat-tempat Bersejarahnya