Pariwisata Bali Siap Dibuka untuk Turis Asing, Indonesia Wajib Waspada Kedatangan Virus Baru
Pariwisata Bali akan segera dibuka kembali untuk turis asing, jika wisatawan tak patuh maka wisatawan wajib kembali ke negara asalnya.
TRIBUNSOLO.COM - Pariwisata Bali khususnya turis asing kini akan mendapat perhatian khusus.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito membeberkan bahwa pembukaan pariwisata Bali akan segera dipersiapkan.
Seperti diketahui, pendatang yang datang wajib memenuhi ketentuan serta persyaratan karantina.
Selain itu juga harus ada tes covid 19 yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan sebelum diizinkan masuk ke Indonesia.
Baca juga: Tawarkan Digitalisasi UMKM, PT Zebra Nusantara Temui Wali Kota Solo Gibran
Baca juga: Tampil Garang saat Palak Badut, Sosok Preman Ini Mendadak Ciut ketika Kepergok Polisi
Baca juga: Tukang Ojek Pengkolan Jadi Sinetron dengan Episode Terpanjang dalam Sejarah, Pemeran Emak Mae Bangga
Jika wisatawan yang datang nantinya tak memenuhi syarat, pemerintah akan bertindak tegas meminta untuk kembali.
"Apabila tidak memenuhi persyaratan, maka para wisatawan akan diminta untuk pulang ke negara asalnya," kata Wiku memberi Keterangan Pers virtual, Selasa (6/10/2021).
"Satuan tugas yang berada di Bandara Ngurah Rai, Bali, harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebelum bandara kembali dibuka," ujarnya.
Bandar Udara Ngurah Rai di Bali rencanaya akan dibuka untuk pelaku perjalanan internasional.
Aturan tersebut sudah tertuang dalam InMendagri.
Beberapa negara asal wisatawan yang diperbolehkan masuk dari Korea Selatan, Tiongkok, Jepang, Abu Dhabi, Dubai dan New Zealand pada tanggal 14 Oktober 2021.
Ia menuturkan, pembukaan pintu masuk internasional tersebut pun akan tetap memperhatikan pemenuhan syarat perjalanan dan mekanisme skrining setelah masuk di Indonesia.
Khusus untuk mencegah masuknya varian baru ke Indonesia, pemerintah terus memantau perkembangan adanya varian asing.
Balitbangkes yang didukung 17 laboratorium dengan kemampuan mendukung upaya whole genome sequencing (WGS) akan terus mengoptimalkan sumberdaya dan pemantauan distribusi varian diberbagai daerah.
"Nantinya hasil pemantauan akan disampaikan secara transparan kepada masyarakat," tegas Wiku.
Wiku juga menyebut pemerintah sedang menyusun kebijakan antisipasi libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian.