Berita Boyolali Terbaru

Nasib Orang Tua Bocah Pembuat Konten di Jalan Tol, Dipanggil Polisi Boyolali: Diminta Awasi Anaknya

Polisi tidak hanya memanggil lima bocah yang masuk ke Jalan Tol Solo - Semarang demi membuat konten.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Tri Widodo
Manager Opration and Maintenance PT TMJ, Fatahillah bersama anggota Satlantas Polres Boyolali mengecek titik yang akan dibangun pagar beton di Jalan Tol Solo-Semarang, Jumat (8/10/2021). 

Seperti diberitakan, viral di medsos, sejumlah anak merekam truk oleng di jalan tol Semarang- Solo di ruas Desa Mudal, Kecamatan Boyolali Kota.

Lalu Lima pelaku berhasil diamankan petugas.

Demi Konten Ekstrem 

Akhirnya terungkap alasan para bocah yang nekat masuk Tol Solo - Semarang beberapa waktu lalu. 

Mereka dipanggil datang ke Satlantas Polres Boyolali

Sebab, aksinya membahayakan dirinya dan pengendara di jalur bebas hambatan, Sabtu (9/10/2021).

Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Yuli Anggraeni mengatakan kelima anak tersebut dipanggil ke kantor polisi untuk memberikan klarifikasi terhadap viralnya masuk tol.

Sejumlah bocah masuk ke Tol Solo-Semarang di Desa Mudal, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Kamis (7/10/2021).
Sejumlah bocah masuk ke Tol Solo-Semarang di Desa Mudal, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Kamis (7/10/2021). (TribunSolo.com/@boyolali_info)

Baca juga: Tak Ingin Kecolongan Bocah Masuk Tol, Pagar Tol di Boyolali Ditambah, Pakai Kontruksi Panel Beton

Baca juga: Temuan Petugas Trans Marga Jateng di Lokasi Bocah Masuk Tol Solo - Semarang: Pagar Pengaman Dirusak

"Kelima anak tersebut sudah kami panggil untuk datang ke kantor didamping orang tua masing-masing," ucap Yuli kepada TribunSolo.com.

Lanjut, Yuli mengatakan alasan mereka melakukan aksi nekatnya demi konten semata agar mendapat respon dan uang yang banyak.

"Mereka melakukan hal tersebut untuk cari konten ekstrem dan bikin postingan konten gaya-gayaan seperti itu supaya dapat like dan uang," kat dia.

Lanjut, ia menerangkan kelima orang tersebut merupakan warga Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali.

Dia menuturkan mereka masih di bawah umur sehingga tidak diberikan sanksi.

"Masih pelajar kelas 8 SMP," ujar Yuli.

Namun lanjut dia, kelima orang tersebut dibina sehingga tidak mengulangi aksi membahayakan jiwa dan pengendara yang melintas di tol.

Lanjut, dia menghimbau kepada masyarakat jangan meniru aksi kelima anak tersebut dan selalu bijak menggunakan sosial media.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved