Berita Sragen Terbaru
Perlintasan Bedowo, Lokasi Kecelakaan Maut yang Renggut Dua Nyawa Bakal Dipasangi Palang Pintu
Setelah tragedi KA Gajayana sambar mobil isuzu panther pada Senin (11/10/2021) lalu, Bupati Sragen langsung berkoordinasi dengan PT KAI Daop VI.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Setelah tragedi KA Gajayana sambar mobil isuzu panther pada Senin (11/10/2021) lalu, Bupati Sragen langsung berkoordinasi dengan PT KAI Daop VI Yogyakarta.
Hasilnya, PT KAI Daop VI Yogyakarta berkomitmen akan membangun palang pintu di perlintasan Dukuh Bedowo, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen.
Hal itu, disampaikan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat ditemui Rabu, (13/10/2021).
Baca juga: Tragedi Kecelakaan Maut Kereta Gajayana di Sragen, Ketua DPRD Desak Pengadaan Palang Pintu
Baca juga: Pasca Tabrak Mobil Pasutri di Sragen, KA Gajayana Alami Kerusakan, Perjalanan Sempat Tesendat 2 Jam
"Hasil rapat dengan PT KAI kemarin, mereka bersedia menyediakan sarana prasarana untuk palang pintu," ujarnya kepada TribunSolo.com, Rabu (13/10/2021).
Terkait penjaga palang pintu, PT KAI Daop VI Yogyakarta tidak menyediakan, melihat keterbatasan dana.
Sedangkan, satu palang pintu setidaknya membutuhkan 5 orang yang bergantian untuk berjaga.
Baca juga: Fakta Lain Kereta Vs Mobil di Sragen, Setelah Lolos dari Kereta Lain, Pasutri Tertabrak KA Gajayana
Sedangkan dalam pemetaan, menurut Bupati Yuni masih banyak perlintasan kereta api yang belum diberi palang pintu.
"Masalahnya PT KAI selama ini tidak mempunyai dana untuk menggaji petugas jaga, kalau palang pintu kan bisa dianggarkan, tidak rutin dikeluarkan," terang Bupati Yuni.
Sebagai solusinya, Bupati Yuni meminta pemerintah desa setempat untuk menyediakan penjaga perlintasan kereta api.
Baca juga: Detik-detik KA Gajayana Hantam Mobil di Sragen : Korban Pasutri Penjual Soto, Mau Pulang Usai Jualan
"Gajinya nanti diambil dari APBD, namun bentuknya Tenaga Harian Lepas bukan ASN, ini kita sedang proses mencari," kata Bupati Yuni.
Selain itu, Bupati menghimbau kepada masyarakat, untuk dibentuk siskamling untuk menjaga perlintasan kereta api di daerahnya, yang tidak berpalang.
Tangis Keluarga Pecah
Isak tangis pecah saat peti jenazah berisi Hadi Mulyono (61) dan Sukinem (58) dibawa meninggalkan rumah duka, Selasa (12/10/2021).
Keduanya korban tertabrak KA Gajayana saat berada Isuzu Panther di perlintasan tanpa palang pintu di Dukuh Bedowo Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Senin (11/10/2021) pukul 19.00 WIB.