Berita Klaten Terbaru
Nasib Atlet Asal Klaten yang Raih Medali PON XX Papua, Pemkab Belum Beri Bonus
Para Atlet Klaten yang meraih medali di PON XX Papua sepertinya harus sabar. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten tidak memberikan bonus untuk mereka.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Para Atlet Klaten yang meraih medali di PON XX Papua sepertinya harus bersabar.
Sebab, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten belum memberikan bonus untuk mereka.
Hal itu lantaran anggaran yang ada sudah direfocusing untuk penanganan Covid-19.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, ada tiga atlet yang berasal dari Kabupaten Klaten yang meraih medali di PON XX Papua.
Dua atlet menerima medali perak masing-masing bernama Irawan Guntur Aria Putra atlet cabang olahraga Sambo dan Alviyanto Bagas Prastayadi atlet cabang olahraga panahan
Kemudian satu atlet asal Klaten dari cabang olahraga pencak silat bernama Khoirudin Mustakim meraih medali emas.
Baca juga: Gudang Kayu di Gondangrejo Karanganyar Terbakar, Damkar Berdatangan, Belum Diketahui Penyebabnya
Baca juga: Doa Sang Ibu di Klaten Jadi Nyata, Rela Puasa Senin-Kamis, Anaknya Sukses Raih Medali Emas PON Papua
Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Klaten, Sri Nugroho mengaku bangga dan mengapresiasi luar biasa kerja keras atlet.
"Tentunya sangat bangga apreisiasi luar biasa bahwa atlet klaten terangkat & membawa nama harum klaten di kancah nasional," kata Sri Nurgroho, kepada TribunSolo.com, Rabu (13/10/2021).
Sri Nugroho meminta kepada atlet selalu semangat berlatih baik mengikuti lomba ataupun tidak.
Ia berharap medali yang diperoleh dapat dipertahankan di PON selanjutnya.
"Kami harap ini menjadi motivasi semua atlet di Klaten untuk tetap semangat," ucap dia.
Meskipun begitu ia mengatakan untuk saat ini dari pihak Pemkab Klaten belum bisa memberikan penghargaan kepada atlet yang berprestasi.
Hal ini dikarenakan anggaran dari Disparbudpora Klaten direfocusing selama 2 tahun dan diperuntukan prioritas penanganan Covid-19.
"Mungkin dari KONI juga merupakan bagian dari pemerintah akan mengupayakan," ucapnya.