Berita Persis Solo
Persis Solo Belum Gigit, Pemain Ikut Kena Semprot : Ibarat dari Kuliah Pindah ke SMA, Harusnya BIsa
Gema #EkoOut bergema setelah laga Persis Solo melawan PSIM Jogja yang berakhir dengan skor imbang 0 - 0.
TRIBUNSOLO.COM - Gema #EkoOut bergema setelah laga Persis Solo melawan PSIM Jogja yang berakhir dengan skor imbang 0 - 0.
Itu merupakan hasil seri kedua secara beruntun yang didapat Persis Solo.
Sebelum Derby Mataram, Laskar Sambernyawa terlebih dulu ditahan imbang 1 - 1 Persijap Jepara.
Dua hasil tersebut membuat suporter menggemakan #EkoOut beberapa hari ini.
Bahkan nama-nama pelatih disodorkan sebagai pengganti Eko Purdjianto di kursi pelatih Persis Solo, diantaranya Mario Gomez, Salahudin, dan Widyantoro.
Desakan Eko untuk turun dari jabatan pelatih Persis Solo ditanggapi pemerhati sepak bola Solo Raya M Badres atau akrab di sapa Don Badres.
Menurutnya desakan itu tidak fair. Hasil seri secara beruntun bukan semata kesalahan Eko sebagai pelatih.
Baca juga: Kursi Eko Purdjianto Digoyang, 3 Kandidat Pelatih Persis Solo Mencuat : Ada Mario Gomez & Salahudin
Baca juga: Sikap Bos Persis Solo Kaesang, Setelah Timnya Gagal Menang Lawan PSIM : Tunjukkan Gestur Stop Bicara
"(Saya lihat) kesalahan hanya ditimpakan ke coach Eko. Saya kira itu tidak fair karena pemain di lapangan, pemain berkelas, punya harga mahal," kata Badres kepada TribunSolo.com.
Sederet bintang memang mengisi skuad Persis Solo musim ini, mulai dari kiper hingga sektor penyerang.
Sebut saja Wahyu Tri Nugroho, Fabiano Beltrame, Abduh Lestaluhu, Sandi Sute, Irfan Jauhari, hingga Alberto Goncalves.
"Pemain mereka dari Liga 1 turun level ke liga dua, harusnya bisa mengatasi tekanan. Maaf, kasarnya dari kuliah pindah ke SMA harusnya bisa (mengatasi tekanan)," ucap Badres.
Komposisi pemain tim - tim lawan, di atas kertas, tidak 'segarang' dan berlabel 'Los Galacticos' seperti Persis Solo.
"Lawan Jogja, babak kedua melakukan serangan frontal. Benar-benar total attack, tapi Jogja sudah terlanjur bagus bermainnya," ucapnya.
Memang Persis Solo berhasil mengurung pertahanan Laskar Mataram. Namun belum bisa membongkar pertahanan solid Purwaka Yudhi cs.
Itu memaksa Persis Solo memainkan umpan-umpan lambung.