Liga Inggris
Mo Salah Setara Ronaldo dan Messi, Jika Dilepas Liverpool Akan Alami Kerugian Finansial Parah
Mo Salah kini dianggap setara CR7 dan Messi, Liverpool Wajib Turuti Kenaikan Gaji Sang Pemain
TRIBUNSOLO.COM - Liverpool telah berhadapan dengan Watford di pekan ke delapan Liga Primer Inggris 2021/2022 pada Sabtu, (16/10/2021) malam.
Dalam pertandingan tersebut, Liverpool menang dengan skor fantastis 5-0.
Sadio Mane ikut menyumbang gol di menit ke 8.
Selain itu, Firmino juga sukses menjebol gawang Watford yang dijaga oleh Ben Foster sebanyak tiga kali atau hat-trick di menit ke 37, 52, dan 90.
Baca juga: Di Manchester United, Ronaldo Lebih Sering Menderita Kekalahan Daripada Juventus, Menyesalkah?
Baca juga: Main Tak Kompak Lawan Leicester City, Paul Pogba Blak-Blakan MU Belum Temukan Masalah Tim
Tak hanya itu, penyerang Mo Salah kembali menjadi sorotan usai mencetak gol indah ke gawang Watford di menit ke-54.
Mo Salah berhasil mencetak gol indah setelah dengan mudah melewati kepungan tiga pemain Watford yakni Juan Hernandez, Craig Cathcart, dan Juraj Kucka.
Dirinya lalu melepaskan tembakan dengan kaki kiri ke gawang dan membuat kiper Watford Ben Foster hanya terpana melihat bola masuk ke gawang.
Gol cantik Mo Salah ini menjadi gol ketujuh Salah di Liga Inggris musim ini.
Bahkan, Salah berhasil mencetak gol dalam enam pertandingan terakhir di Liga Inggris secara berturut-turut.
Namun, dari banyaknya pemain Liverpool yang sudah tekan kontrak, hanya Mohamed Salah yang masih belum menemui kesepakatan hingga saat ini.
Hal tersebut karena sang pemain ingin mendapatkan kenaikan gaji di negosiasi kontrak barunya bersama Liverpool.
Tak tanggung-tanggu, pria Mesir tersebut minta gajinya naik hingga 150 persen.
Dilansir Mirror, Mo Salah minta kenaikan gaji sebesar £500k perminggu.
Meskipun terdengar sangat bsar, namun sepertinya gaji tersebut layak dituruti oleh Liverpool.
Mo Salah bahkan tak menunjukkan tanda-tanda melambat apalagi kekhawatiran penurunan karir di usia 34.
"Jika penampilan di lapangan memburuk akibat kepergiannya, Salah telah menjadi pencetak gol terbanyak klub selama empat musim penuh yang ia habiskan di Liverpool, dan sementara The Reds telah melakukan bisnis yang sukses di pasar transfer dalam beberapa musim terakhir," kata kepala olahraga global untuk analis KPMG, Andrea Sartori dilansir liverpoolecho.
"Resikonya apakah pengganti Salah bisa mencapai hal yang sama dengan pencapaian sang pemain," ujarnya.
"Dampak Salah pada aliran komersial Liverpool FC terutama dapat berlipat ganda: pengikutnya yang signifikan dan nilai mereknya meningkatkan nilai kesepakatan komersial untuk sponsor potensial, membantu klub memasuki pasar luar negeri, seperti yang ditunjukkan sebagian oleh perjanjian Liverpool FC dengan Vodafone Mesir," katanya.
Sartori juga mengungkapkan bahwa Mo Salah juga mempengaruhi pendapatan komersial tim dengan penampilannya di lapangan.
Baca juga: Kalimat Pertama Ole Setelah Dihajar Leicester 4 Gol : Saya Mungkin Salah, Paksa Harry Maguire Main
Baca juga: Mo Salah Seharusnya Jadi Pemain Terbaik Versi EPL, Bukan Cristiano Ronaldo
Baca juga: Tampilkan Performa Menakjubkan Bersama Liverpool, Mo Salah Didukung Jamie Carragher Naik Gaji
"Karena kehadiran Salah di lapangan memastikan tim lolos ke final Liga Champions di musim pertamanya di musim berikutnya di klub, secara signifikan meningkatkan eksposur di seluruh dunia dari pasukan Jurgen Klopp," ujarnya.
Sekarang ada sedikit ruang bagi Liverpool untuk kembali mempertimbangkan keinginan Mo Salah.
Liverpool membutuhkan Salah lebih dari yang dia butuhkan, tetapi Salah memang belum mengisyaratkan ingin pergi.
Sang pemain memang menuntut £ 500.000 per minggu yang tentunya akan membuatnya menjadi pemain dengan penghasilan tertinggi di klub.
Hal tersebut tentunya akan memaksa dewan untuk melampaui batas gaji mereka yang sangat ketat.
Ini adalah kesepakatan yang, meskipun menanggung beban keuangan yang berat, adalah kesepakatan yang harus mereka terima.
Liverpool sudah memiliki pemain terbaik di dunia dan membiarkannya pergi akan menjadi kemunduran bagi klub dan merek secara global.
Klub tentunya tidak akan menginginkan itu, dan mitra seperti Nike juga tidak akan tertarik untuk melihatnya.(*)