Mitos Atau Fakta Rumah Dekat Pemakaman Bisa Datangkan Aura Negatif? Simak Tips dari Ahli Feng Shui
Selain karena menakutkan, ada pula yang berpendapat bahwa rumah yang bertetangga dengan pemakaman kemungkinan besar menghasilkan air yang tidak baik.
TRIBUNSOLO.COM -- Selama ini banyak mitos bermunculan seputar rumah yang dekat pemakaman.
Beberapa masyarakat memilih untuk menghindari membeli atau membangun rumah dekat makam.
Padahal umumnya, rumah dekat pemakaman memiliki keuntungan sendiri.
Selain harga murah, pemilik rumah juga bisa merasakan ketenangan.
Namun dalam ilmu Feng Shui ada pandangan tersendiri terkait rumah yang dekat dengan makam.
Baca juga: Tak Banyak yang Tahu, Rumah Menghadap Timur Biasa Dijual Lebih Mahal, Ternyata Ini Alasannya
Baca juga: Meskipun Berharga Murah, Hindari Beli Rumah Tusuk Sate, Ini Alasan Logisnya
Oleh banyak orang, pemakaman dianggap sebagai lokasi yang angker dan menakutkan.
Pasalnya, lokasi yang dipenuhi oleh deretan kuburan ini dianggap sebagai tempat berkumpulnya arwah dari orang yang sudah meninggal dunia.
Selain karena menakutkan, ada pula yang berpendapat bahwa rumah yang "bertetangga" dengan pemakaman kemungkinan besar menghasilkan air yang tidak baik.
Dikarenakan, tanah pekuburan mengandung cairan sisa bangkai mayat.
Belum lagi adanya serangga dan hewan-hewan kecil seperti belatung yang muncul ke permukaan.
Itu sebabnya banyak orang menghindari untuk memiliki rumah dekat dengan pemakaman.
Bila mengikuti ilmu Feng Shui, ilmu ini mengatakan bahwa memang ada beberapa lokasi yang bisa mendatangkan energi negatif atau Yin.
Dan salah satunya itu merupakan pemakaman, demikian dikutip dari Idea dalam artikel Nekat Beli Rumah Dekat Kuburan? Ini Dampak Buruk yang Terjadi!.
Karena menurut Pendiri Feng Shui School of Indonesia, Mauro Rahardjo, arwah orang meninggal memiliki energi Yin, berbeda dengan orang yang masih hidup yang memiliki energi Yang.
Beberapa Solusi
1. Solusi terbaik untuk kavling rumah yang berhadapan dengan makam adalah memundurkan bangunan rumah sejauh mungkin dari makam.
2. Kemudian, di halaman depan sebaiknya ditanam tumbuhan yang memiliki unsur api sebagai buffer untuk mengurangi energi yin dari pemakaman.
3. Tanaman yang mewakili unsur api umumnya memiliki warna dominan merah, misalnya palem merah, flamboyan, atau tumbuhan perdu lain dengan warna merah pekat.
4. Jika rumah menempel dengan kompleks pemakaman, sebaiknya tembok yang berbatasan langsung dengan pemakaman dicat merah agar energi yin bisa dikurangi.
5. Penerangan dan penghawaan di ruang yang berbatasan langsung juga harus cukup.
Secara prinsip, jika membangun rumah dekat makam, harus memperhatikan “jarak aman”.
Seperti halnya jika di sekitar rumah terdapat pohon setinggi 10 meter, maka jarak aman rumah dengan pohon itu harus lebih dari 10 meter.
Jika kurang, memiliki resiko rumah tersebut dapat tertimpa pohon jika pohon itu tumbang.
Selain itu, jika lokasi makam terawat, terang, ramai dan tidak terasa menyeramkan terutama bagi pemilik lahan, tidak ada salahnya membangun rumah dekat makam.
Terutama di kota-kota besar yang semakin sulit mencari lahan kosong untuk tempat tinggal. (*)
