Cerita dari Solo
Kisah Dukuh Lawang Boyolali : Tak ada Warga Berani Bangun Rumah Hadap Utara, atau Petaka akan Datang
Banyak warga di Dukuh Lawang, Desa Jurug, Mojosongo, Boyolali percaya bila mendirikan rumah atau bangunan menghadap ke arah utara, akan dapat sial
Penulis: Tri Widodo | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Banyak warga di Dukuh Lawang, RT 03, RW 04, Desa Jurug, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, percaya mitos yang sudah turun temurun diceritakan tetua mereka.
Warga di kawasan sebelah selatan pusat kota Boyolali itu percaya, bila mendirikan rumah atau bangunan menghadap ke arah utara, akan mendapat petaka.
Baca juga: Mitos Atau Fakta Rumah Dekat Pemakaman Bisa Datangkan Aura Negatif? Simak Tips dari Ahli Feng Shui
Jika nekat melanggar aturan yang tak tertulis, maka petaka atau kesialan besar bakal menghampiri siapa yang melanggarnya.
Irawati (28), seorang warga setempat, menceritakan kisah yang berkembang dari satu telinga warga ke warga lain.
"Pernah di sini ada yang istilahnya coba-coba untuk mematahkan mitos itu. Dia kemudian membangun rumah dengan menghadap ke utara," kata Irawati (28), warga setempat, kepada TribunSolo.com, Selasa (19/10/2021).
Menurut Irawati, salah satu warga pendatang itu akhirnya mengalami kesialan.
Warga tersebut meninggal dunia tak lama setelah rumahnya selesai dibangun.
"Padahal tidak sakit, tidak apa-apa. Tahu-tahu meninggal dunia," ujar Irawati.
Mitos itu diyakini sudah berkembang di masyarakat Dukuh Lawang ini sejak puluhan bahkan ratusan tahun lalu.
"Soal kebenarannya saya serahkan kepada masing-masing. Tapi sampai saat ini warga yang asli sini tidak ada yang mendirikan rumah yang menghadap utara,"
Mitos itu berkaitan erat dengan cerita soal Keraton Salembi.
Keraton itu berada di sebelah selatan perdukuhan.
"Kalau rumah menghadap ke utara jadi membelakangi Keraton Salembi yang berada di sebelah selatan," tambah Husen, warga lain. (*)