Berita Solo Terbaru
Muncul Klaster PTM SD di Solo, Pemerhati Pendidikan Kritik Pemkot Solo Kecolongan Tracking Siswa
Pemerhati pendidikan dari Yayasan Satu Karsa Karya mengatakan adanya klaster Covid-19 saat PTM SD, merupakan bukti Pemkot Solo kecolongan
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemerhati pendidikan dari Yayasan Satu Karsa Karya, Kangsure Suroto, mengatakan adanya klaster Covid-19 saat PTM SD, merupakan bukti Pemkot Solo kecolongan.
Meski demikian, ia setuju bila PTM di sekolah lain yang tidak ditemukan kasus Covid, tetap berjalan.
Baca juga: Update Klaster PTM di Solo, Gibran : Kondisi Tanpa Gejala, Siswa & Guru Ikut Pembelajaran Online
"Setuju saja, di luar lima sekolah tetap melakukan PTM, tapi tetap ini jadi bukti Pemkot Solo kecolongan akan testing, tracking dan treatment di area sekolah," kata Kangsure, Selasa (19/10/2021).
Solusinya, Kangsure meminta Pemkot Solo dan pihak sekolah lebih menjalin koordinasi dengan keluarga atau wali para siswa.
"Monitoring tetap harus dilakukan, menurut saya komunikasi antara orangtua, sekolah serta Pemkot Solo harus intens setiap harinya, harus ditekankan menjaga protokol kesehatan selama di luar sekolah," ujarnya.
Kangsure menyarankan, ada pertemuan daring secara rutin antara tiga pihak ini.
"Kalau bertemu memag tidak memungkinkan, sekarang bisa ada komunikasi lewat grup WA atau atau zoom meeting untuk seluruh orangtua atau wali murid," ujarnya. (*)