Tribun Solo Travel
Rute Menuju Makam Tumenggung Alap-alap di Sragen, Simbol Perlawanan Mataram Jawa Terhadap Belanda
saat berada di Sragen, anda bisa berkunjung ke makam Tumenggung Alap-alap, senopati di zaman Kerajaan Mataram yang menolak damai dengan Belanda
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Tumenggung Alap-alap merupakan seorang senopati perang dari Kesultanan Mataram.
Ia termasuk salah satu pahlawan perang Kerajaan Mataram Jawa saat melawan penjajahan Belanda.
Baca juga: Cerita Tumenggung Alap-alap, Senopati Berkuda Kesultanan Mataram: Makamnya Ada di Gesi Sragen
Nah, bila tertarik, anda bisa berkunjung ke makam Tumenggung Alap-alap saat berada di Sragen.
Lokasi Makam Tumenggung Alap-alap berada di Dukuh Gunungsari, Desa Tanggan, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen.
Makam Tumenggung Alap-alap berjarak kurang lebih 10 kilometer dari pusat Kabupaten Sragen di Alun-alun Sasana Langen Putra.
Bila ke sana naik kendaraan roda dua maupun roda empat, kurang lebih makan waktu 20-30 menit.
Rutenya, dari Pos Polantas Kabupaten Sragen menuju ke arah utara, hingga menemui Jalan Ringroad Utara.
Kemudian belok kanan, melewati Jalan Ringroad Utara, hingga sampai Pertigaan Tangkil-Kedungpit belok kiri, dan melanjutkan perjalanan mengikuti Jalan Raya Gesi-Sragen.
Kemudian, setelah melewati Jembatan Sapen atau Jembatan Gesi, belok kanan melewati Jalan Gesi.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1,3 km, kemudian belok kiri melewati jalan setapak di tengah perkampungan warga sepanjang 280 meter.
Kemudian, belok kanan.
Sekitar 130 meter, sampailah di Situs Sentono, yang merupakan lokasi dimakamkannya Tumenggung Alap-alap.
Sejarah Tumenggung Alap-alap
Pada masa kepemimpinan Amangkurat, telah terjadi perjanjian antara Keraton dengan Penjajah Belanda.
Karena merasa kesetiaannya kepada keraton dikhianati, kemudian Tumenggung Alap-alap bersama prajuritnya keluar dari keraton dan menuju Bumi Sukowati, yang saat ini merupakan Kabupaten Sragen.
Kemudian, Tumenggung Alap-alap menyusun kekuatan di puncak bukit yang berada di Desa Tanggan, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen.
Sebagai seorang senopati, Tumenggung Alap-alap tak gentar dan bertekad untuk menumpas penjajah Belanda.
Di desa Tanggan itulah, Tumenggung Alap-alap telah menyediakan lubang makamnya, apabila gugur dalam perang.
Dulu tidak ada yang tahu, di mana Makam Tumenggung Alap-alap, karena berada ditengah hutan yang dikeramatkan.
Saking angkernya, tak ada manusia yang berani masuk ke hutan tersebut.
Namun, seiring berjalannya waktu dan zaman, makam tersebut mulai dibuka, dan terjamah oleh manusia.
Makam Tumenggung Alap-alap hingga kini masih ada, berbentuk gundukan tanah dengan ditandai oleh batu nisan sesuai pangkat dan gelarnya di keraton.
Kedepannya, Makam Tumenggung Alap-alap akan dikembangkan oleh pemerintah Desa setempat untuk bisa dijadikan wisata sejarah dan religi bagi masyarakat umum. (*)