Berita Klaten Terbaru
Klaster PTM di Solo Jebol, Sri Mulyani Minta Satgas Corona Klaten Ambil Sampel Acak Swab di Sekolah
Munculnya klaster pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Solo, membuat Pemkab Klaten bersiaga.
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Munculnya klaster pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Solo, membuat Pemkab Klaten bersiaga.
Bupati Klaten Sri Mulyani langsung meminta Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 bertindak cepat.
Di mana petugas di tingkat kecamatan untuk melakukan uji swab antigen secara acak ke sekolah-sekolah yang menggelar PTM.
"Kasus perkembangan Covid di klaten masih fluktuatif, kadang nol kadang enam. Meski begitu Isolasi terpusat masih kami fungsikan," terang dia.
Baca juga: Siswa Terjangkit Covid-19 saat PTM di Solo, Pihak Sekolah Menduga Tertular di Luar, Begini Temuannya
Baca juga: Muncul Klaster PTM SD di Solo, Pemerhati Pendidikan Kritik Pemkot Solo Kecolongan Tracking Siswa
Diakui Mulyani, pihakmya saat ini justru memberikan perhatian lebih kepada PTM di sekolah-sekolah agar tidak muncul klaster seperti daerah lain.
Untuk itu, setiap tenaga pendidik dan peserta didik di Kabupaten Bersinar diminta untuk selalu disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Selain itu, Satgas Covid-19 di tingkat kecamatan juga diminta untuk segera melakukan tes swab antigen secara acak untuk memastikan kesehatan para peserta didik dan tenaga pendidik.
"Yang betul kita pelototi saat ini biar tak jadi klaster yangs serius saat ini yakni pembelajaran tatap muka, kami ketat sekali dengan PTM ini dan sudah minta dilakukan uji petik (tes swab)," ucapnya.
Sejauh ini, lanjut Mulyani semua sekolah yang menjalani pembelajaran tatap muka (PTM) di Klaten masih dalam kondisi aman dan belum terdapat laporan adanya klaster PTM.
"Sejauh ini PTM aman ya. SD sama SMP kan PTM-nya juga dijadwalnya, memang PTM kota tidak full dan sesuai dengan inovasi sekolah masing-masing, yang saya tekankan harus disiplin dan tidak ada klaster," ungkap dia.
Sementara itu, Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Klaten, Ronny Roekmito mengatakan jika tes swab acak di sekolah akan dilakukan oleh masing-masing kecamatan sakali dalam sebulan.
"Ini sudah dilakukan mulai selasa hingga kamis pada puskesmas dan tingkat kecamatan, minimal 12 sampel di ambil 10 murid dan 2 guru," ucapnya.
Menurut Ronny, tes swab antigen secara acak itu akan dilakukan sekali dalam sebulan dan jika nantinya ada siswa atau guru yang positif akan di tindaklanjuti dengan tes swab PCR dan tracing, testing dan treatment.
Klater di Solo
Klaster pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Solo menjalar, hingga kini ada sejumlah SMP yang tengah menjalani tracing.