Klaten Bersinar
Selamat Datang diĀ KlatenĀ Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Pasar Unik di Karanganyar: Di Pasar Mbatok Kemuning Ngargoyoso Rupiah Tak Bisa Buat Kuliner Jadul

Pasar Mbatok yang ada di Dukuh Badan, RT 04, RW 05, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar ini cukup unik. Dimana, mata uang rupiah tidak berlaku lagi

Penulis: Desty Luthfiani | Editor: Tri Widodo
TribunSolo.com
Suasana jual beli di pasa unik, Pasar Mbatok Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, Minggu (24/10/2021) 

Laporan wartawan TribunSolo.com, Desty Luthfiani

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR- Biasanya, uang selalau digunakan dalam setiap transaksi jual beli.

Baik uang konvensional maupun uang digital yang saat ini lagi ngetrand.

Baca juga: Wisata Baru di Sragen : Gua Mangkubumi di Masaran, Padukan Wisata Sejarah dan Wahana Air

Baca juga: Baru Dibuka, Wisatawan Serbu Wisata Sejarah Gua Mangkubumi di Masaran Sragen 

Tapi itu tidak berlaku di Pasar Mbatok yang ada di Dukuh Badan, RT 04, RW 05, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar ini. 

Hanya uang Ketip atau kepingan koin yang terbuat dari kayu yang bisa digunakan pengunjung untuk membeli aneka kuliner jaman dulu di pasar ini. 

" Pengunjung harus menukarkan dulu uang rupiahnya dengan uang Ketip. Satu Ketip, sama nilainya dengan uang Rp 2 ribu," kata Eko Wuryono pendiri pasar Mbatok, kepada TribunSolo.com, Minggu (24/10/2021). 

Pasar Mbatok ini memang tak seperti pasar-pasar tradisional lainnya yang menawarkan berbagai macam barang dagangan.

Hanya makanan jaman dulu (Jadul) yang ditawarkan di pasar ini. 

Seperti tahu gejrot, pecel, soto, nasi bakar berserta sundukan, jajanan pasar seperti cetil, cendol kelapa, dan gethuk.

" Cara penyajiannya juga hanya memakai daun pisang dan batok kelapa. Lebih ramah lingkungan, karena tidak menggunakan plastik," ujarnya. 

Dia menyebut, pasar Mbatok ini sebenarnya sudah berdiri sejak 2019 lalu. 

Namun, karena adanya Pandemi Covid-19, menjadikan pasar yang hanya buka 2 kali dalam satu bulan itu terpaksa ditutup sementara. 

"Baru buka kemarin (Sabtu, 23/10/2021). Sudah dua tahun ini pasar ini vakum," ujarnya. 

Kepala desa Kemuning, Widyadi Nur Widyoko nama Pasar Mbatok diambil dari nama Dusun Badan dan Klotok. 

Karena memang pasar ini berada di antara kedua dusun tersebut, sehingga dinamakan dengan Pasar Mbatok.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved