Berita Sragen Terbaru
Geger Penutupan Jalan oleh Tetangganya Sendiri di Plumbungan Sragen, Ternyata Ini Fakta Sebenarnya
Warga Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen digegerkan dengan penutupan akses jalan oleh tetangganya sendiri.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Warga Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen digegerkan dengan penutupan akses jalan oleh tetangganya sendiri.
Kejadian itu berawal dari konflik yang terjadi antara keluarga Sutari dan Suparman.
Suparman memiliki rumah tepat di belakang rumah Sutari.
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, suami Sutari membuka akses jalan untuk keluarga Suparman agar becaknya bisa lewat.
Baca juga: Polisi Sita Barang Bukti, Berupa Replika Senjata dan Helm Mahasiswa UNS yang Tewas saat Diklat Menwa
Baca juga: Hasil Autopsi Mahasiswa UNS yang Tewas Akibat Benda Tumpul, Tapi Polisi Belum Tetapkan Tersangka
Kemudian, muncul konflik antara anak Sutari dengan keluarga Suparman yang tidak dapat diselesaikan.
Karena merasa jengkel, keluarga Sutari memutuskan untuk menutup akses jalan tersebut dengan menggunakan batu bata, pada Senin (25/10/2021) lalu.
Imbasnya, keluarga Suparman kebingungan karena akses jalan yang selama ini dilalui telah tertutup rapat.
Lurah Plumbungan, Puryanto mengatakan sebenarnya tidak ada penutupan akses jalan.
"Sebenarnya itu bukan menutup akses jalan, tanah yang ditutup memang tanah milik Sutari," kepada TribunSolo.com, Jumat (29/10/2021).
"Sebenarnya sejak dulu ada jalan yang lain, tapi jarang dilalui," katanya.
Jalan tersebut tepat berada disamping rumah Suparman, namun memang akses jalan sempit yang hanya bisa dilalui satu sepeda motor saja.
Setelah mendapat laporan tersebut, Puryanto bersama tokoh masyarakat lainnya, mencoba melakukan mediasi terhadap dua keluarga tersebut.
Baca juga: Kejadian Aneh di Lokasi Jatuhnya Avanza di Gondang Sragen : Sering Muncul Ular Kuning Raksasa
Namun, tidak ada titik penyelesaian dari kedua keluarga.
"Kemudian saya minta sertifikat tanah yang ada di samping-sanpingnya, hari Selasa saya ke BPN untuk mengecek, benar tidak akses jalan itu ditutup," terangnya.
"Setelah diperiksa, memang benar tanah tersebut hak dari Ibu Sutari, sehingga kita tidak bisa apa-apa, dan memang tidak ada penutupan akses jalan," imbuhnya.
Kemudian, permasalahan tersebut akhirnya dapat diselesaikan, dengan mengecor akses jalan yang sebenarnya.
"Pengecoran jalan sudah dilakukan tadi pagi, kerja bhakti dengan warga setempat, sehingga masalah ini sudah selesai," jelas dia. (*)