Berita Karanganyar Terbaru
Ditertibkan Satpol PP, Sejumlah PKL di Alun-alun Karanganyar Pasrah, Langsung Tutup Lapak dan Pulang
Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di Alun-alun Karanganyar hanya pasrah didatangi Satpol PP, Jumat (05/11/2021) pagi.
Penulis: Desty Luthfiani | Editor: Asep Abdullah Rowi
Hal tersebut yang diharapkan Presiden Joko Widodo kepada dirinya.
"Kami diminta Presiden Jokowi di tahun 2024, kemiskinan ekstrem turun nol persen," aku dia.
Orang Miskin Dilarang Sakit
Sebelumnya, corat-coret berisi kritikan terhadap pemerintah yang muncul di Kota Solo sudah hilang dalam sekejap.
Seperti di Jalan Kusumoyudan, Komplek Pasar Legi, Keluarahan Stabelan, Kecamatan Banjarsari, kini sudah tertutup oleh cat berwarna krem.
Padahal sebelumnya pada pukul 10.00 WIB masih terlihat jelas.
Baru pada pukul 15.00 WIB, jejak coretan pylox tersebut sudah hilang.
Menurut Ngatiyem (61) warga sekitar tidak ada yang tahu menahu mengenai penghapusan coretan tersebut.
Baca juga: Di Solo, Coretan Mengkritisi Pemerintah Ada di Mana-mana, Wali Kota Gibran : Silahkan Datang ke Saya
Baca juga: Ada Selebaran Dipaksa Sehat di Negara Sakit di Klaten, Anggota DPRD Klaten: Pemacu Demokrasi Sehat
"Saya tadi pagi masuk kerja coretan masih ada seperti biasa," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (24/8/2021).
"Baru kemudian pada pukul 12.00 WIB jam istirahat makan siang saya lihat sudah tertutup cat, kesannya seperti dipaksa karena warnanya tidak senada dengan warna asli tembok," jelasnya.
Ngatiyem yang sudah puluhan tahun bekerja di Pasar Legi mengungkapkan bahwa coretan tersebut ada sudah lama.
Sudah ada sejak sebelum isu mural kritik yang kini menjadi viral.
"Ada sudah lama, saya juga tidak tahu kapan pastinya," jelasnya.
Reaksi Gibran
Sebelumnya, coretan dinding atau biasa disebut grafiti yang berisi kritikan terhadap pemerintah juga muncul di Kota Solo.