Berita Solo Terbaru
Bagai Disambar Petir, Keluarga Kaget Tewasnya Gilang Akibat Kekerasan, Ayahnya Tak Bisa Berkata-kata
Penetapan dua tersangka berinisial NFM (22) warga Pati dan FPJ (22) warga Wonogiri yang diduga menganiaya Gilang bikin kaget keluarga.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Desty Luthfiani
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Ayah Gilang Endi Saputra, Sunardi (58) hadir dalam pengumuman tersangka kasus tewasnya anaknya saat diklatsar Menwa UNS.
Pengumuman yang disampaikan Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjunak, juga dihadiri Direskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Djuhandani Rahardjo, Kabid Humas Kombes Pol M Iqbal Alqudusy dan Rektor UNS Jamal Wiwoho.
Adapun jumpa pers tersebut digelar di depan gedung Mapolresta Solo, Jalan Adi Sucipto, Jumat (5/11/2021).
Tampak ayah Gilang terlihat sedih mendengar kabar penyebab tewasnya anak kesayangannya yang tengah menempuh gelar sarjana (S1) di kampus idamannya.
Namun Sunardi tidak bisa memberikan komentar sedikit pun saat dimintai keterangan.
Sementara keluarga besar di Desa Dayu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar kaget mendengar penetapan dua tersangka berinisial NFM (22) warga Pati dan FPJ (22) warga Wonogiri.
Bibi dari Gilang, Lasrini Widyo Wati bahkan menceritakan mengenai kemarahan keluarga terkait pernyataan anggota Menwa yang dateng ke rumah saat 25 Oktober lalu.
Dia kaget dengan pengumuman itu, sehingga bagai disambat petir siang-siang.
“Kok ada manusia berhati iblis yang menyiksa orang seperti itu, ini saja habis baca berita dada saya langsung sesek tahu kenyataan itu sampai sekarang," terang dia kepada TribunSolo.com.
"Kalau ada yang bilang almarhum kesurupan, dia yang kesurupan,” ujarnya.
Dia menilai, gaya organisasi Menwa yang membuat saudaranya meninggal tidak memiliki akal sehat tetapi mengutamakan memakai otot.
Baca juga: Kata Eks Aktivis UNS : Bisa Saja Ada Tersangka Baru, Polisi Diminta Jeli, Ada Kesengajaan atau Tidak
Baca juga: Nasib 2 Senior Menwa UNS Tersangka Kematian Gilang Endi : Belum Tentu Dicoret oleh Kampus
“Dia (pelaku) hanya pakai okolnya (otot), anak umur segitu kan okolnya yang dipakai dia tidak pakai akal sehat,“ aku dia kesal.
Lebih lanjut dia menjelaskan, meskipun ayah Gilang yang pensiunan tentara tidak pernah melakukan kekerasan kepada anaknya.
“Saking lembutnya orangtua mas Gilang meminta menukar laptop Gilang untuk adiknya, itu tidak tega untuk memaksa itu," jelasnya.