Liga Inggris
Sebelum Ke Tottenham, Conte Ternyata Tunggu MU Hingga Last Minute, Tapi Pupus Solskjaer Bertahan
Antonio Conte sempat menjadi favorit untuk menjadi pengganti Ole Gunnar Solskjaer di kursi pelatih Manchester United.
TRIBUNSOLO.COM - Antonio Conte sempat menjadi favorit untuk menjadi pengganti Ole Gunnar Solskjaer di kursi pelatih Manchester United setelah kekalahan pilu dari Liverpool.
Conte dikabarkan 'menunggu sampai menit terakhir' untuk melihat peluang Solskjaer dipecat sebelum mengambil tawaran Tottenham Hotspur.
Pelatih asal Italia itu kini ditunjuk menjadi pengganti Nuno Espirito Santo di Spurs.
"Saya mengerti bahwa ada penantian sampai saat terakhir. Manchester United memiliki skuad yang lebih baik dan pemain yang lebih menentukan," kata jurnalis Roberto Gotta dilansir dari Mirror.
Baca juga: Derby Manchester, Cavani Kirim kode ke Solskjaer : Saya Setidaknya Ingin Terlibat
Baca juga: Kesengsem dengan Duet Ronaldo-Cavani, Marcus Rashford: Penyelesaian Akhir Top yang Kami Butuhkan
"Namun, Manchester United tidak pernah secara terbuka, kurang percaya pada Solksjaer. Bahkan mungkin untuk meyakinkannya,".
"Conte di Manchester seharusnya segera menang, sementara di Tottenham, dia seharusnya mempersiapkan tim untuk musim depan," tambahnya.
Awal karier Conte bersama Spurs dibuka dengan kemenangan dramatis saat melawan Vitesse.
Bagaimana tidak, mereka hampir saja imbang setelah unggul tiga gol tanpa balas dan Vitesse berhasil memperkecil skor dengan lesakan dua gol.
Lebih Pede
Sementara itu, kemenangan dramatis mewarnai debut Antonio Conte bersama Tottenham Hotspur saat melawan Vitesse dalam Liga Konferensi Eropa.
Spurs berhasil unggul tiga gol lebih dulu melalui Son Heung Min, Lucas Moura, dan Jacob Rasmussen.
Meski begitu, Vitesse coba bangkit dan berhasil melesakan dua gol melalui Jacob Rasmussen dan Matus Bero.
Dalam pertandingan itu, Spurs harus kehilangan Cristian Romero akibat di kartu merah. Itu bukan hanya Spurs, Vitesse juga mengalaminya.
Dua pemain, D Doekhi dan M Schubert diusir dari lapangan setelah mendapat kartu merah.
Performa Spurs itu belum membuat Conte senang. Pelatih asal Italia itu menginginkan Harry Kane cs menjadi 'pembunuh' di setiap laga.
Baca juga: Irfan Bachdim : Pernah Main di Empat Negara Berbeda, Dari Jong Ajax Sampai Persis Solo
Baca juga: Liverpool Targetkan Karim Adeyemi di Bursa Transfer, Siap Bersaing dengan AC Milan dan Bayern Munich