Liga Inggris

Sebelum Ke Tottenham, Conte Ternyata Tunggu MU Hingga Last Minute, Tapi Pupus Solskjaer Bertahan

Antonio Conte sempat menjadi favorit untuk menjadi pengganti Ole Gunnar Solskjaer di kursi pelatih Manchester United.

Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / AFP
Antonio Conte memberikan instruksi saat laga Europa Conference League Group G Tottenham Hotspur vs Vitesse di Tottenham Hotspur stadium, 4 November 2021 (Action Foto Sport/NurPhoto/AFP) 

TRIBUNSOLO.COM - Antonio Conte sempat menjadi favorit untuk menjadi pengganti Ole Gunnar Solskjaer di kursi pelatih Manchester United setelah kekalahan pilu dari Liverpool.

Conte dikabarkan 'menunggu sampai menit terakhir' untuk melihat peluang Solskjaer dipecat sebelum mengambil tawaran Tottenham Hotspur.

Pelatih asal Italia itu kini ditunjuk menjadi pengganti Nuno Espirito Santo di Spurs.

"Saya mengerti bahwa ada penantian sampai saat terakhir. Manchester United memiliki skuad yang lebih baik dan pemain yang lebih menentukan," kata jurnalis Roberto Gotta dilansir dari Mirror.

Baca juga: Derby Manchester, Cavani Kirim kode ke Solskjaer : Saya Setidaknya Ingin Terlibat

Baca juga: Kesengsem dengan Duet Ronaldo-Cavani, Marcus Rashford: Penyelesaian Akhir Top yang Kami Butuhkan

"Namun, Manchester United tidak pernah secara terbuka, kurang percaya pada Solksjaer. Bahkan mungkin untuk meyakinkannya,".

"Conte di Manchester seharusnya segera menang, sementara di Tottenham, dia seharusnya mempersiapkan tim untuk musim depan," tambahnya.

Awal karier Conte bersama Spurs dibuka dengan kemenangan dramatis saat melawan Vitesse.

Bagaimana tidak, mereka hampir saja imbang setelah unggul tiga gol tanpa balas dan Vitesse berhasil memperkecil skor dengan lesakan dua gol.

Lebih Pede

Sementara itu, kemenangan dramatis mewarnai debut Antonio Conte bersama Tottenham Hotspur saat melawan Vitesse dalam Liga Konferensi Eropa.

Spurs berhasil unggul tiga gol lebih dulu melalui Son Heung Min, Lucas Moura, dan Jacob Rasmussen.

Meski begitu, Vitesse coba bangkit dan berhasil melesakan dua gol melalui Jacob Rasmussen dan Matus Bero.

Dalam pertandingan itu, Spurs harus kehilangan Cristian Romero akibat di kartu merah. Itu bukan hanya Spurs, Vitesse juga mengalaminya.

Dua pemain, D Doekhi dan M Schubert diusir dari lapangan setelah mendapat kartu merah.

Performa Spurs itu belum membuat Conte senang. Pelatih asal Italia itu menginginkan Harry Kane cs menjadi 'pembunuh' di setiap laga.

Baca juga: Irfan Bachdim : Pernah Main di Empat Negara Berbeda, Dari Jong Ajax Sampai Persis Solo

Baca juga: Liverpool Targetkan Karim Adeyemi di Bursa Transfer, Siap Bersaing dengan AC Milan dan Bayern Munich

"Saya tidak suka permainan ini. Permainan gila ini. Saya ingin tim yang stabil, ketika ada kemungkinan untuk membunuh lawan, anda harus membunuh," ucap Conte dilansir dari Mirror.

Conte mengatakan para pemain perlu meningkatkan kepercayaan diri mereka di laga berikutnya, termasuk saat melawan Everton.

"Mereka perlu meningkatkan kepercayaan diri. Mereka perlu banyak bekerja," ucap dia.

"Masalahnya adalah kita harus mencari waktu untuk bekerja. Kami memiliki dua hari hingga laga berikutnya. Kemudian ini adalah jeda internasional," tambahnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved