Viral
Viral Polisi Tilang Pengemudi yang Memotret Kecelakaan, Ternyata Ini Alasan di Balik Aksinya
Viral di media sosial aksi polisi Jerman tilang pengemudi mobil yang memotret kecelkaan.
TRIBUNSOLO.COM - Viral di media sosial sebuah video lama terkait polisi Jerman menilang pengemudi mobil.
Pengemudi tersebut ditilang lantaran memotret kecelakaan di jalan.
Diketahui peristiwa di video tersebut terjadi pada Mei 2019 lalu.
Baca juga: Viral Anggaran Keluarga dengan Gaji Rp 2 Jutaan Bisa Cicil Rumah hingga Sedekah, Begini Kisahnya
Baca juga: Viral Bayi Tidur di Kardus dan Dikerubuti Lalat Bikin Terenyuh, Orangtua Ngeyel Tolak Tawaran Adopsi
Insiden tersebut menewaskan pengemudi truk berusia 47 tahun.
Dilansir dari Kompas.com, seorang polisi bernama Stefan Pfeiffer yang berada di lokasi kecelakaan.
Kemudian ia memberhentikan dua mobil yang melambat.
Alasannya karena pengemudinya memotret kecelakaan tersebut.
Menurutnya, tindakan tersebut menggambarkan kenyataan pahit.
Selain itu, momen tersebut direkam oleh stasiun tv Jerman Bayerischer Rundfunk, dan diunggah ke media sosial.
Dalam video, Stefan Pfeiffer bertanya kepada masing-masing pengemudi dari mana mereka berasal.
"Ayo, kutunjukkan sesuatu padamu," ungkapnya seraya mendesak.
"Apakah Anda ingin melihat orang mati – memotretnya?
Itu dia, dia terbaring di sana, apa Anda ingin melihatnya? Tidak? Anda tidak mau melihatnya? Lalu kenapa Anda memotretnya?"
Lebih lanjut, polisi itu menyebut jika mereka memalukan.
Ia lansung menjatuhkan denda 128,5 euro atau kini sekitar Rp 2,12 juta.
Video penilangan tersebut pun langsung viral.
Tak sedikit warganet yang memuji aksi polisi Jerman itu.
Baca juga: Cerita Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho, Pernah Jadi Pasukan Perdamaian di Afrika
Baca juga: Punya Wajah Cantik Alami, Model Ini Justru Sedih dan Tersiksa Gara-gara Dikira Bukan Manusia Asli
Sementara itu, Stefan Pfeiffer mengatakan pada BR24 bahwa menilang kemungkinan besar akan mengurangi pengemudi lain melakukan hal yang sama.
"Bagi kami (polisi) ini jelas kesempatan untuk menangani perilaku orang-orang.
Mendenda 128,5 euro saja dan membiarkan mereka melanjutkan perjalanan tidak akan benar-benar memberi pelajaran. Mereka perlu memahami apa yang sebenarnya mereka lakukan.
Dengan mengejutkan mereka, kami ingin memperjelas bahwa ini bukan main-main tetapi kenyataan pahit," paparnya.
Intinya, selain moralitas memperlambat laju kendaraan untuk melihat kecelakaan justru bisa atau berisiko menyebakan kecelakaan.
(*)