Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Rute Makam Joko Tingkir, Salah Satu Wisata Religi di Sragen yang Wajib Dikunjungi

Rute menuju wisata religi Makam Joko Tingkir yang berlokasi di Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Sragen.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Reza Dwi Wijayanti
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Pintu masuk pemakaman Kiai Ageng Butuh (Raja Pengging II) dan anaknya Raden Joko Tingkir (Sultan Hadiwijaya) Raja Pajang pertama, di Dukuh Butuh, Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen. 

Kompleks makam Butuh pernah dipugar pada masa pemerintahan Pakubuwana X, sekitar tahun 1930.

Kini, arsitekturnya menyerupai makam keraton solo dengan ditandai pada pintu masuk bertuliskan PB X.

Makam Butuh, Pemakaman Kiai Ageng Butuh (Raja Pengging II) dan anaknya Raden Joko Tingkir (Sultan Hadiwijaya) Raja Pajang pertama, di Dukuh Butuh, Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen.
Makam Butuh, Pemakaman Kiai Ageng Butuh (Raja Pengging II) dan anaknya Raden Joko Tingkir (Sultan Hadiwijaya) Raja Pajang pertama, di Dukuh Butuh, Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen. (TribunSolo.com/Septiana Ayu)

Makam tersebut sendiri, hingga kini berada di sebidang tanah milik Keraton Solo.

Hingga sekarang, Makam tersebut masih sering digunakan untuk ziarah, baik warga Sragen maupun luar kota.

Makam Butuh sendiri dibuka setiap hari, selama 24 jam.

Rute ke Makam Butuh

Makam Butuh berlokasi di Dukuh Butuh, Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen.

Jaraknya 16 km dari pusat kota Sragen, yang dapat ditempuh dengan menggunakan mobil maupun sepeda motor selama 30-40 menit.

Dari Alun-alun Sragen, perjalanan mengarah ke arah barat melewati Jalan Raya Ngawi-Solo hingga bertemu dengan perempatan Pasar Masaran.

Dari perempatan kemudian belok ke kanan melewati Jalan Masaran-Plupuh.

Baca juga: Menilik Akhir Kisah Hidup Joko Tingkir, Raja Pajang Pertama dan Terlama, Dimakamkan di Plupuh Sragen

Perjalanan tinggal mengikuti jalan, yang mana setelah melewati Jembatan Sari, tetap luruh melewati Jalan Raya Dari di Kecamatan Plupuh.

Setelah itu, diujung Jalan Raya Dari akan bertemu perempatan besar, kemudian belok ke kiri menuju Jalan Raya Plupuh.

Perjalanan menempuh jarak sekitar 2,2 km, yang kemudian belok kiri sampai di gang masuk desa Gendongan, Plupuh.

Jalan lurus kembali ditempuh, dengan jarak 1,5 km.

Lalu belok kanan, tepatnya di gang pertama setelah melewati hamparan sawah yang luas.

Setelah menempuh jarak 450 meter, kemudian di perempatan belok kiri, dan maju sekitar 110 meter lagi, hingga menjumpai kompleks Masjid Butuh.

Makam Butuh sendiri berada di samping agak ke belakang dari Masjid Butuh. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved