Berita Wonogiri Terbaru
Lama Menduda, Pria di Giritontro Wonogiri Tega Setubuhi Bocah SMP, Kini Korban Menanggung Trauma
Nasib bocah SMP berumur 14 tahun di Kabupaten Wonogiri harus menelan kehidupan pahit karena mengalami rudapaksa.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Nasib bocah SMP berumur 14 tahun di Kabupaten Wonogiri harus menelan kehidupan pahit.
Bagaimana tidak, ABG asal Kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri itu menjadi pelampiasan seorang pria yang lama menduda, MM (43).
Kapolres Wonogiri, AKBP Dydit Dwi Susanto mengatakan, korban adalah pelajar SMP berusia 14 tahun, sementara pelaku adalah MM (43).
"Pelaku ini statusnya duda, korban dan pelaku sama-sama warga Kecamatan Giritontro," terang dia saat menggelar konferensi pers di Mapolres kepada TribunSolo.com, Senin (15/11/2021).

Kapolres menjelaskan, pelaku yang sudah 10 tahun menduda karena pisah dengan istrinya tega melakukan pencabulan sebanyak tujuh kali.
Tak berhenti di sana, juga sampai melakukan persetubuhan sebanyak satu kali.
Kejadian kelam itu dialami korban selama kurun waktu akhir tahun 2020 hingga November 2021 yang dilakukan di rumah korban.
"Kronologi terungkap saat korban tiduran di depan televisi dan saat itu korban sendiri di rumahnya, kemudian MM tiba-tiba masuk ke dalam rumah," terang dia.
Setelah itu, kata Dydit, terjadilah aksi pencabulan itu.
Baca juga: Pedagang Sayur di Wonogiri Cabuli Pelajar SMP: Mengaku Pacaran, Terungkap karena Korban Sakit
Baca juga: Bocah 14 Tahun di Wonogiri Menangis Peluk Ibunya, Ternyata Jadi Korban Pencabulan Guru Olahraga
Tak lama, pelaku pergi meninggalkan rumah korban untuk pulang tanpa berdosa.
"Tidak lama setelah itu, teman korban datang kemudian diajak ke Pracimantoro untuk bertemu kakak kandungnya," aku dia.
"Di sana korban menceritakan apa yang terjadi dengan dirinya," jelasnya.
Kemudian pihak keluarga yang tidak terima melaporkan kejadian itu ke Polres Wonogiri, kerena yang dialami korban hingga menjadi trauma.
"Kita amankan barang bukti yang berupa baju dan pakaian dalam korban. Saat ini kami tahan guna penyelidikan," dia menambahkan.