Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Sudah Minta Maaf, Pasoepati Tetap Bayar Rp 10 Juta untuk Ganti Rugi 76 Pot yang Dirusak di Klaten

Presiden Pasoepati mendatangi kantor Kecamatan Ceper untuk melakukan mediasi terkait perusakan puluhan pot bunga di Jalan Solo-Jogja itu.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Istimewa
DPP Pasoepati datangi Kantor Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jum'at (19/11/2021) 

Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, Presiden DPP Pasoepati Maryadi ‘Gondrong’ dan Wapres Pasoepati Agus Ismiyadi sampai mendatangi Kantor Kecamatan Ceper.

Maksud kedatangan mereka untuk menyampaikan permohonan maaf kepada pihak Kecamatan Ceper atas tindakan anak buahnya yang membuat 76 pot bunga hancur lebur.

Kedatangan pucuk pimpinan Pasoepati disambut ekcam Ceper, Agus Supratikno, Kapolsek AKP Aris Joko Narimo, Kasi Trantib Surono dan personel Intelkam Polres Klaten.

Presiden Pasoepati Maryadi ‘Gondrong’ membenarkan pertemuanya sebagai tindak lanjut kejadian perusakan pot bunga yang dilakukan suporter.

"Perusakan oleh teman-teman," kata dia kepada TribunSolo.com, Sabtu (20/11/2021).

Maryadi mengatakan dalam pertemuannya bersama pihak kecamatan Ceper, dirinya menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut.

Baca juga: Dicari : Perusak 76 Pot Bunga hingga Hancur Lebur di Jalan Raya Solo-Jogja, Polisi Cek Rekaman CCTV

Baca juga: Mengejutkan, Belasan Pelecehan Terjadi di Kampus & Kantor di Solo, Ada yang Diajak Hubungan Seks

Dia mengatakan permintaan maaf kepada mereka tersebut juga ditulis di kertas dengan surat pernyataan bahwa kejadian tersebut tak terulang lagi.

“Kita minta maaf atas kejadian tersebut dan yang terpenting tidak akan kami ulangi,” ucap dia.

Selain maaf, ia mengaku pihaknya juga ikut bertanggung jawab atas kerusakan yang telah terjadi.

Dia menuturkan pihaknya akan mengganti kerusakan yang dilakukan anggotanya.

“Intinya kita membantu, wujudnya apa masih nanti kami koordinasikan dengan jajaran,” ujarnya.

Ia meminta kepada anggotanya di mana pun berada untuk tidak melakukan aksi anarkis.

Menurutnya, sebagai suporter sejatinya hanya mendukung tim kebanggaan dengan bersorak di stadion.

“Kita sebagai suporter hanya bersorak-sorak di lapangan saja, menjadi suporter hanya 90 menit,” jelas dia.

Dicari Polisi

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved