Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Asal-usul Munculnya Air Panas Bayanan Sragen : Ada Mimpi Gaib, Sumber Ditutup Pakai Gong Kiai Bayan

Pemandian Air Panas Bayanan merupakan salah satu objek wisata terkenal di Kabupaten Sragen yang ada sejak era Belanda.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Sumber mata air di Pemandian Air Panas Bayanan, di Dukuh Bayanan, Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Sragen, Minggu (28/11/2021). 

"Mitosnya, ada permintaan gaib yang disampaikan lewat mimpi salah satu warga, masyarakat diminta sumber belerang itu ditutup pakai gong milik Kiai Bayan," terangnya.

Baca juga: Museum Sangiran dan Pemandian Air Panas Bayanan Masih Tutup, Begini Kata Bupati Sragen

Sukamto kurang mengerti, kenapa sumber belerang harus ditutup menggunakan gong milik Kiai Bayan.

Karena semakin dikenal orang, dan banyak yang datang untuk berobat, pengelolaan air panas Bayanan diserahkan ke Pemerintah Desa hingga Kecamatan.

Namun, sekitar tahun 1979, pengelolaan air panas Bayanan diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Sragen hingga kini.

Secara geografis, Dukuh Bayanan berada di lereng Gunung Lawu, yang berbatasan langsung dengan Jawa Timur dan Kabupaten Karanganyar.

"Keberadaan sumber air belerang itu menunjukkan jika Gunung Lawu masih aktif hingga saat ini," jelas dia.

Belum Bisa Mandi

Objek Pemandian Air Panas Bayanan di Dukuh Bayanan, Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen kembali dibuka.

Pembukaan masih dalam tahap uji coba, yang dilaksanakan mulai dari 27-30 November 2021.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sragen, Yusep Wahyudi mengatakan selama uji coba tidak ditarif tiket masuk alias gratis.

"Benar, selama uji coba masih gratis, kembali ditarik tiket masuk mulai 1 Desember," katanya kepada TribunSolo.com, Minggu (28/11/2021).

Kesempatan itupun langsung disambut baik oleh masyarakat, sudah rindu untuk berwisata.

Terpisah, pengelola Pemandian Air Panas Bayanan, Budi Trianto mengatakan pada hari pertama uji coba belum banyak wisatawan yang datang.

Bertepatan dengan hari Minggu, uji coba hari kedua langsung diserbu oleh wisatawan.

"Hari kedua ini mulai banyak yang datang, ratusan orang lebih, sekitar 100 sampai 200 orang," kata Budi.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved