Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Wonogiri Terbaru

Ada Guru SMP di Wonogiri Terinfeksi Covid-19, untuk Pelaksanaan PTM SMA Diklaim Masih Bebas Kasus

Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas tingkat SMA/SMK sederajat di Kabupaten Wonogiri dievaluasi.

Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Erlangga Bima Sakti
Percepatan vaksinasi bagi pelajar SMA/SMK yang digelar di Pendopo Kabupaten Wonogiri, Jumat (10/9/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas tingkat SMA/SMK sederajat di Kabupaten Wonogiri dievaluasi.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Jawa Tengah Sunarno, mengklaim hingga kurang lebih sekitar satu bulan digelar, nihil temuan kasus positif Covid-19.

"Sampai saat ini baik-baik saja, tidak ada catatan khusus sama sekali. Setiap hari dilakukan pemantauan," kata dia kepada TribunSolo.com, Selasa (30/11/2021).

Kendati demikian, sebagai bentuk antisipasi, apabila nanti ada temuan kasus positif Covid-19 di lingkungan sekolah, pihaknya akan langsung mengambil langkah sesuai SOP.

Sunarno menjelaskan, SOP yang akan dilakukan adalah menghentikan pelaksanaan PTM di sekolah dengan temuan kasus positif selama kurang lebih dua pekan.

Sembari penundaan itu, kata dia, akan dilakukan langkah testing dan tracing kepada warga di lingkungan sekolah, untuk mendeteksi penyebaran.

"Langkahnya akan seperti itu, nanti dilakukan sesuai SOP," jelasnya.

Sunarno pun mengimbau kepada seluruh pihak bahwa untuk memanfaatkan kesempatan pelaksanaan PTM terbatas ini dengan baik.

Artinya, kegiatan belajar mengajar harus dilakukan dengan sebaik mungkin agar efektif. Selain itu, dia juga mengingatkan bahwa saat ini, kondisi belum aman 100 persen.

Disisi lain, beberapa waktu lalu Pemkab Wonogiri berencana melaksanakan PTM 100 persen di sekolah-sekolah.

Baca juga: Wonogiri Sumbang Perantau Terbanyak di Jakarta, Bupati Jekek Minta Tak Ada yang Mudik saat Nataru

Baca juga: Siap-siap Gigit Jari, Libur Semester Ganjil Bersamaan dengan Nataru di Karanganyar, Bakal Diundur

Namun rencana itu urung dilakukan karena terbentur dengan aturan PPKM level 3 dalam momen libur Nataru.

Sunarno menuturkan, pihaknya sudah memberikan izin ke sekolah tingkat SMA sederajat di Wonogiri apabila rencana PTM 100 persen itu nantinya direalisasikan.

"Kalau menghendaki begitu tidak apa-apa, mungkin nanti saat PPKM sudah selesai dan jadi PTM secara 100 persen, bisa dibuat dua shift," kata dia.

Dua shift yang Sunarno maksud adalah, siswa dibagi menjadi dua rombongan belajar (rombel). Jadi ada yang masuk di pagi hari, kemudian rombel berikutnya masuk di siang harinya.

Akan tetapi, kata dia, siswa masuk full selama lima hari dalam satu pekan. Sehingga artinya siswanya mengikuti PTM 100 persen.

"Jadi nantinya pelaksanaan tetap 50 persen untuk jam masuk, hanya saja siswa full mengikuti PTM selama satu pekan. Dari Senin sampai Jumat," paparnya.

Sementara itu, terkait siswa di Wonogiri yang diperbolehkan untuk menaiki kendaraan umum saat mengikuti PTM terbatas, pihaknya mengaku tidak ada masalah dengan hal tersebut.

Akan tetapi, syarat mutlak yang harus dilakukan adalah tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Seperti menjaga jarak, selalu memakai masker dan sering mencuci tangan.

Guru SMP

Kabar yang berembus mengenai ada guru di salah satu SMP Wonogiri terpapar Covid-19 dikonfirmasi oleh Satgas Penanganan Covid-19 Wonogiri. 

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menyebut bahwa berdasar informasi yang diterima dari Dinas Kesehatan (Dinkes) ada satu guru dari SMP Negeri 2 Wonogiri yang suspect Covid-19. 

Bupati menuturkan, ada gejala yang mengarah ke Covid-19 yang dialami oleh guru tersebut.

Baca juga: Di Tengah Bayang-bayang Gelombang 3, Kasus Corona di Sragen Hanya 6 Orang, Isolasi dan ICU RS Kosong

Baca juga: Anak Kena Corona, Akan Jalani Isolasi Terpusat di Solo, Gibran Beri Aturan : Tak Didampingi Orangtua

"Kemarin informasi dari Dinkes menyampaikan baru suspect, ada gejala. Gejala yang dialami batuk. Sudah di PCR, hasilnya belum diinfokan ke kami," kata dia, Jumat (26/11/2021). 

Jekek, begitu juga Bupati disapa, berjanji akan segera memberikan informasi jika laporan PCR guru tersebut diterimanya. 

Selain itu, dia menjelaskan bahwa Dinkes sudah melakukan tracing dan rapid test antigen di lingkungan sekolah tersebut. Hasilnya, tidak ada yang dinyatakan positif.

Baca juga: Bikin Lega, Dulu Pasien Corona di Bangsal RSUD Pandan Arang Boyolali Ini Overload, Kini Sepi & Sunyi

Guru yang suspect Covid-19 itu, kata Jekek, berjenis kelamin perempuan dan saat ini sudah menjalani tes PCR untuk mengetahui secara pasti apakah positif atau tidak. 

Dia menjelaskan, guru bersangkutan juga diminta untuk tidak ke sekolah terlebih dahulu sembari menunggu hasil tes PCR. 

Disisi lain, PTM di sekolah tersebut tetap berjalan. Jekek memastikan pihaknya terus melakukan evaluasi terhadap gelaran PTM terbatas di sekolah-sekolah di Wonogiri.

Baca juga: Warning dari Gibran, Jika Ada Sekolah yang Siswanya Terpapar Corona, Langsung Ditutup Seperti Jepara

"Penyelenggaraan PTM itu bukan kebijakan statis, sangat dinamis. Kalau ada suspect, kita lakukan tindakan sesuai SOP yang ada, kita lakukan langkah antisipasi," ujar Jekek. 

Bupati memastikan, jika hasil PCR guru bersangkutan dinyatakan positif, maka akan dilakukan testing dan tracing ulang, PTM pun juga akan ditunda. 

Dia menjamin, sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur pendukung langkah itu selalu siap. 

"Pasti ditunda PTM-nya, tapi sebelumnya kita lalukan testing dan tracing. Ini baru suspect, hasilnya belum," tandas Jekek. (*) 
 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved