Berita Karanganyar Terbaru
Siap-siap Gigit Jari, Libur Semester Ganjil Bersamaan dengan Nataru di Karanganyar, Bakal Diundur
Jadwal liburan semester 1 bagi siswa di Kabupaten Karanganyar yang bertepatan dengan Nataru dimungkinkan ditunda.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Untuk memperkecil resiko, pemerintah menekan mobilitas interaksi masyarakat dari tempat ke tempat lain secara besar-besaran alias mudik.
Dia khawatir, karena di berbagai negara mengalami kenaikan kasus Covid-19 kembali meski vaksinasi sudah mencapai 80 persen.
"Karena tren di berbagai negara mengalami kenaikan drastis. Bahkan di Israel yang vaksinasinya di atas 80 persen juga mengalami kenaikan," jelas dia.
Termasuk dia mewanti-wanti, jika event tahunan seperti perayaan Tahun Baru harus diwaspadai sebagai klaster besar-besaran.
"Saya mohon pengertian dan kesadarannya bahwa pemerintah meniadakan cuti bersama itu semata-mata untuk kebaikan dan keselamatan warga negara," aku dia.
Sementara soal standarisasi, pemerintah memperbolehkan warga negara asing mengunjungi ke daerah wisata terutama daerah, dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Standarnya harus sama, misal PCR disana standarnya lebih rendah dibanding kita, nanti tes di sini (Indonesia) tidak nyambung, itu tidak boleh terjadi," jelasnya.
Kata Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo angkat bicara terkait wacana libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) dihapus.
Ganjar menekankan, jika wacana kebijakan penghapusan libur Nataru belum final.
Selain itu, ia juga menunggu perkembangan Covid-19 di Indonesia saat ini.
"Libur Nataru dihapus perlu dikaji dulu," jelasnya kepada TribunSolo.com, di Poltekkes Akbara Solo, Selasa (26/10/2021).
Baca juga: Libur Maulid, Tawangmangu Dibanjiri Wisatawan Bermobil, Arus Lalu Lintas di Puncak Padat Merayap
Baca juga: Sindiran Anggota DPR RI Agustina Wilujeng soal Ganjar vs Puan : Urus Dulu Rakyat yang Kesusahan !
"Siapa tahu besok di bulan November semua menjadi sangat baik-baik saja," katanya.
Ganjar menambahkan perlu menyiapkan aturan dan antisipasi jika kebijakan penghapusan tersebut direalisasikan.
"Kita coba simulasi, masih koordinasikan dengan pusat apakah ada (libur) atau tidaknya,"